Insitekaltim, Samarinda – Dari Kelurahan Rapak Dalam RT-3, sebuah harapan mengalir deras, menggaungkan tuntutan akses pendidikan yang lebih adil bagi setiap anak. Dalam reses yang digelar Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Dokter Andi Satya Adi Saputra, isu terbatasnya akses sekolah negeri kembali mencuat.
Masyarakat Rapak Dalam dan umumnya Samarinda Seberang mendambakan kehadiran SMA Negeri di sekitar wilayah mereka, termasuk permintaan untuk mengembalikan SMAN 10 ke lokasi asalnya.
Reses yang akan berlangsung 6-10 November ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengutarakan aspirasi yang selama ini tertahan-harapan akan sekolah negeri yang mudah dijangkau.
Keluhan utama yang disampaikan masyarakat adalah permintaan mengembalikan SMAN 10 ke lokasi asal. Meski terdapat SMAN 4 Samarinda yang relatif dekat, warga menilai keberadaan satu sekolah negeri saja tidak cukup untuk menampung kebutuhan pendidikan di daerah Rapak Dalam dan Samarinda Seberang.
“Dengan kembalinya SMA 10, akan ada lebih banyak pilihan sekolah negeri bagi warga di Rapak Dalam dan sekitarnya,” ujar Andi Satya usai Reses di RT 3 Kelurahan Rapak Dalam, Samarinda Seberang, Rabu (6/11/2024).
Sistem zonasi yang diterapkan, meski bertujuan agar anak-anak dapat sekolah di sekitar tempat tinggal mereka, terasa kurang efektif dengan terbatasnya pilihan sekolah negeri. Harapan mereka sederhana namun kuat, pendidikan yang dekat dan merata.
Implementasi sistem zonasi yang dianggap merata nyatanya membawa tantangan tersendiri bagi masyarakat di daerah dengan fasilitas sekolah negeri terbatas. Walaupun SMAN 4 Samarinda berada di sekitar Rapak Dalam, kapasitas yang terbatas dan tingginya persaingan membuat sistem zonasi masih sulit diandalkan.
“Sistem zonasi ini tidak membantu sama sekali kalau SMA 10 dipindahkan. Harapannya, dengan kembali ke lokasi asal, anak-anak di sekitar sini bisa lebih mudah mendapatkan akses ke SMA Negeri,” ungkap Andi, menggarisbawahi urgensi pemerataan sekolah.
Suara masyarakat ini menjadi pengingat bagi pemerintah provinsi tentang pentingnya memperhatikan kebutuhan pendidikan di seluruh wilayah, terutama di daerah-daerah yang fasilitasnya masih terbatas.
Andi Satya berharap aspirasi ini dapat diakomodasi oleh pemerintah provinsi, sehingga akses pendidikan negeri yang merata bisa segera terwujud.
“Semoga aspirasi ini bisa terealisasi dan memberi anak-anak kita kesempatan lebih luas untuk belajar dan berkembang. Pendidikan yang baik adalah fondasi masa depan kita bersama,” harapnya.