Insitekaltim,Bontang – Pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Bontang pada September 2024, mendapat kritik dari anggota DPRD Bontang Faisal.
Meski mengakui bimtek memiliki manfaat bagi pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), Faisal menilai pemerintah perlu lebih fokus pada proyek infrastruktur yang dinilai jauh lebih mendesak dan belum tertangani dengan baik.
“Bimtek itu memang penting untuk pengembangan SDM, tapi kalau jalan rusak masih dibiarkan, itu yang lebih terasa dampaknya buat masyarakat. Infrastruktur seperti jalan yang belum rampung, menurut saya harus jadi prioritas,” ujar Faisal belum lama ini.
Legislator Partai Nasdem itu menambahkan bahwa masyarakat membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk menunjang aktivitas harian mereka, dan itu harus diutamakan.
Seperti proyek perbaikan drainase di Jalan Cipto Mangunkusumo yang sudah tertunda cukup lama. Proyek ini mengalami keterlambatan hingga 9 persen dari target yang telah ditetapkan, padahal sudah dijanjikan akan selesai pada Oktober 2024.
Wali Kota Bontang Basri Rase, bahkan turun langsung melakukan inspeksi mendadak dan meminta kontraktor untuk mempercepat pengerjaannya, termasuk menambah tenaga kerja dan memperpanjang jam operasional.
Tak hanya drainase, proyek perbaikan gorong-gorong di Kelurahan Gunung Elai yang sempat terhenti. Dimulai pada Mei 2024, progres proyek ini baru mencapai 10 persen meskipun sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp2 miliar.
Di tengah proyek-proyek infrastruktur yang berjalan lambat, Pemkot Bontang justru gencar mengadakan berbagai Bimtek pada bulan September 2024, antara lain:
1. Bimtek Peningkatan Kualitas Pendidikan, mengikutsertakan 387 guru dari berbagai jenjang pendidikan, bimtek ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengajar dan manajemen pendidikan.
2. Bimtek Pendidikan Inklusi, kerja sama antara Disdikbud Bontang dan UGM ini melatih 65 guru dalam menangani siswa berkebutuhan khusus, dan berlangsung dalam beberapa tahap.
3. Bimtek Wawasan Kebangsaan, dilaksanakan di Bali dan Yogyakarta, bimtek ini diikuti oleh masyarakat dengan tujuan memperkuat wawasan kebangsaan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
4. Bimtek Ekosistem Esport, sebanyak 40 pelaku esport Bontang berpartisipasi dalam pelatihan di Bali untuk memperkuat ekosistem dan memperluas pengembangan esport di Bontang.
Faisal mengapresiasi niat baik pemerintah dalam melaksanakan bimtek, namun ia berharap agar program-program tersebut tidak sekadar menjadi ajang formalitas atau kegiatan jalan-jalan.
“Bimtek itu harus benar-benar membawa manfaat yang bisa diterapkan langsung ketika mereka pulang. Ilmu yang didapatkan harus dikembangkan untuk kemajuan kota ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Faisal menekankan pentingnya menyeimbangkan antara pengembangan SDM melalui bimtek dan percepatan proyek-proyek infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Menurutnya, proyek fisik yang memberikan dampak nyata dan signifikan, seperti perbaikan jalan dan drainase, harus menjadi prioritas utama pemerintah.
“Pemerintah perlu lebih bijak dalam menentukan prioritas, karena infrastruktur yang baik itu mendukung pertumbuhan kota dan kesejahteraan masyarakat secara langsung,” tutupnya.