
Insitekaltim,Bontang – Anggaran beasiswa mahasiswa di Kota Bontang tahun 2024 mengalami kenaikan signifikan, dari Rp3 miliar menjadi Rp9,9 miliar. Kenaikan ini diharapkan dapat memperluas cakupan penerima, termasuk dengan adanya kategori baru seperti dukungan pendidikan hingga lulus.
Namun, meski disambut baik, lonjakan anggaran ini memunculkan kekhawatiran terkait penyaluran dana. Pasalnya, pada tahun 2023 lalu, anggaran beasiswa tidak terserap sepenuhnya, dengan sisa anggaran (Silpa) mencapai Rp1,7 miliar.
Anggota DPRD Bontang Alfin Rausan Fikry menegaskan pentingnya memastikan bahwa beasiswa ini disalurkan dengan tepat dan tidak disalahgunakan.
Dalam keterangannya, Senin (23/9/2024), politikus Partai Golkar itu meminta agar proses penyaluran beasiswa lebih transparan dan memperhatikan mahasiswa yang membutuhkan bantuan, bukan hanya yang berprestasi secara akademik.
“Pemerintah harus memastikan beasiswa ini benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan, bukan hanya untuk mahasiswa berprestasi, tapi juga mereka yang menghadapi kesulitan ekonomi,” ujar Alfin.
Dia juga menyoroti pentingnya mekanisme pengawasan yang jelas, agar beasiswa ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bontang yang berhak.
Alfin menambahkan, peningkatan anggaran ini harus disertai dengan pengawasan yang lebih ketat. Tanpa pengawasan yang menyeluruh, ia khawatir program beasiswa bisa melenceng dari tujuannya.
“Sistem pengawasan yang kuat itu penting, terutama dengan anggaran sebesar ini. Jangan sampai niat baik kita membantu malah tidak tepat sasaran,” lanjut Alfin.
Ia berharap, dengan anggaran yang meningkat ini, program beasiswa mampu meningkatkan akses pendidikan di Bontang secara nyata, serta agar proses penyalurannya bisa lebih transparan dan akuntabel.