Insitekaltim,Samarinda – Pusat Pembelajaran Perempuan (Putaran) diluncurkan Pemerintah Kota Samarinda sebagai upaya memperkuat pemberdayaan perempuan melalui berbagai program dan inisiatif.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda Deasy Evriyani menyampaikan bahwa Putaran akan menjadi wadah untuk meningkatkan kapasitas perempuan di berbagai bidang, seperti hukum, politik, sosial dan ekonomi.
Putaran merupakan bagian dari Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan (LPLPP) yang dibentuk sesuai dengan arahan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
LPLPP bertujuan untuk mengelola dan memfasilitasi berbagai program pemberdayaan perempuan, termasuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (KPA), dan forum-forum Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak lainnya.
“Putaran ini fleksibel dan tidak memerlukan tempat khusus. Program ini dapat berjalan di berbagai lembaga seperti Puspaga, PKK, media massa dan dunia usaha yang memiliki tujuan peningkatan kapasitas perempuan,” ujar Deasy di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Selasa (23/7/2024).
Putaran juga diharapkan dapat memotivasi lembaga masyarakat (LM) dan organisasi masyarakat (ormas) untuk berpartisipasi dalam pemberdayaan perempuan.
Kolaborasi antara berbagai pihak sangat diperlukan guna mewujudkan perempuan yang berdaya, termasuk peran dunia usaha dan media massa untuk mencapai tujuan tersebut.
“Melalui Putaran, semua kegiatan pemberdayaan perempuan di masyarakat dapat terpantau dan terkoordinasi dengan baik. Ini penting agar kita memiliki backslide pemberdayaan perempuan di Kota Samarinda,” sebutnya.
Program-program Putaran akan mencakup pelatihan literasi hukum, politik, sosial dan ekonomi bagi perempuan. Adapun ia menyampaikan pentingnya standarisasi dan promosi kapasitas perempuan untuk mengurangi kesenjangan gender yang masih cukup besar di Samarinda.
“Kami juga mendorong LM dan ormas bersedia menjadi bagian dari LPLPP. Jika pembentukan LPLPP masih sulit, maka Putaran bisa menjadi alternatif yang lebih fleksibel,” jelasnya.
Putaran diharapkan dapat menjadi platform yang efektif dalam pemberdayaan perempuan dan meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) di Samarinda.
“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk teman-teman media dan generasi muda, kami berharap Putaran dapat berperan sebagai perpanjangan tangan dalam menyebarluaskan informasi dan program-program pemberdayaan perempuan,” tutup Deasy.
Dengan peluncuran Putaran diharapkan perempuan di Kota Samarinda dapat memperoleh dukungan dan fasilitas yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas mereka dan berkontribusi lebih besar dalam pembangunan kota.