Insitekaltim,Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kini tengah menjadi pusat perhatian nasional dan internasional. Tidak hanya sebagai lokasi ibu kota negara baru Indonesia, Nusantara, tetapi juga sebagai daerah dengan potensi ekonomi dan sumber daya alam yang melimpah. Namun, di balik peluang besar ini, Kaltim menghadapi tantangan yang kompleks, termasuk manajemen risiko dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Sebagai salah satu provinsi dengan kekayaan sumber daya alam terbesar di Indonesia, Kaltim memiliki potensi besar di sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Pertumbuhan ekonomi yang pesat diiringi dengan pembangunan infrastruktur yang masif, terutama terkait dengan proyek pemindahan ibu kota negara. Namun, laju pembangunan ini juga membawa risiko yang harus dikelola dengan baik untuk memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam upaya menghadapi tantangan ini, pemerintah daerah Kaltim aktif mengimplementasikan strategi manajemen risiko yang komprehensif.

“Manajemen risiko bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih,” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltim Nina Dewi pada Pelatihan Manajemen Risiko Angkatan 1 dan 2 bagi ASN di lingkungan Pemprov Kaltim, Senin (22/7/2024).
Pelatihan yang diadakan oleh BPSDM Kaltim ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas aparatur pemerintah dalam mengelola risiko, baik yang berasal dari internal maupun eksternal organisasi. Selama lima hari, 22-26 Juli 2024, para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai konsep manajemen risiko, cara menetapkan konteks, mengidentifikasi, menganalisis serta mengevaluasi risiko dan memahami bagaimana penanganan dan perlakuan risiko yang ada di OPD masing-masing.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kaltim dan Widyaiswara BPSDM Kaltim, yang memberikan wawasan dan strategi praktis untuk diterapkan di lapangan. Staf dari Diskominfo Kaltim turut serta dalam pelatihan ini, menunjukkan komitmen seluruh elemen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan.
Dengan manajemen risiko yang efektif, potensi kerugian dapat dikurangi, peluang dapat dimaksimalkan dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Diharapkan, melalui pelatihan ini, aparatur pemerintah Kaltim dapat lebih siap menghadapi tantangan dan risiko yang ada serta terus berkontribusi dalam menjalankan misi pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kalimantan Timur, dengan segala potensinya, kini berada di persimpangan antara pertumbuhan pesat dan tantangan kompleks. Manajemen risiko yang baik akan menjadi kunci bagi keberhasilan provinsi ini dalam mewujudkan visi masa depannya sebagai pusat pertumbuhan baru di Indonesia.