Insitekaltim,Samarinda – Persidangan Sinode Tahunan (PST) dan Penahbisan Pelayan Firman dan Sakramen GPIB 2024 resmi digelar secara nasional oleh Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) pada 7-10 Maret 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, yang berfokus di Hotel Mercure Samarinda dengan melibatkan 346 jemaat di 26 Provinsi Indonesia.
Setiap jemaat mengutus dua peserta. Dengan sistem, satu utusan hadir secara luring, dan satu lagi secara daring memimpin di gereja daerah masing-masing.

Pada pembukaan acara ini, Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik diwakili Kepala Bagian Non Pelayanan Dasar Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim, Juraidi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya persidangan ini.
“Selamat atas terselenggaranya pelaksanaan Persidangan Sinode Tahunan, Gereja Portestan Indonesia di Bagian Barat tahun 2024,” ungkap Akmal Malik.
Menurutnya, Keberadaan PST GPIB di Samarinda, adalah suatu kebanggaan bagi Kalimantan Timur. Akmal juga menyoroti peran GPIB dalam mendukung Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara baru.
“Kegiatan GPIB mendukung provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara baru, Ibu Kota Nusantara,” jelasnya.
Dalam hal pentingnya kerukunan antar umat beragama, Pj Gubernur menekankan bahwa persidangan ini bukan hanya momen bagi umat GPIB berkumpul, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan toleransi umat beragama di tengah masyarakat yang multikultural.
“Kalimantan Timur adalah tempat yang kaya akan keberagaman, suku, dan agama termasuk akan hadirnya IKN. Maka dengan semangat kebinekaan ini, mari kita jalin kebersamaan yang harmonis dan saling menghormati satu sama lain,” ujarnya.
Akmal Malik juga mengapresiasi peran GPIB dalam membentuk karakter dan moral masyarakat serta kontribusinya dalam membangun kesejahteraan sosial, termasuk sebagai pendukung gereja yang ramah anak dan disabilitas.
Selain itu, Akmal Malik menyampaikan pesan untuk menjaga kerukunan beragama, saling menyebar kasih, dan kedamaian dengan terus menjaga warisan budaya dan adat istiadat bersama.
“Saya yakin kita memiliki cita-cita sama untuk membangun generasi yang siap maju baik material maupun spiritual,” tegasnya.
Disamping itu, Ketua Majelis Sinode XXI GPIB, Pendeta Paulus Kariso Rumambi juga mengajak seluruh warga jemaat GPIB, lebih maksimal menjadi alat saluran berkat bagi sesama gereja, masyarakat, dan bangsa.
“Kiranya, GPIB akan lebih maksimal untuk menjadi alat saluran berkat bagi sesama gereja, masyarakat, dan bangsa,” ujar Pendeta Paulus.
Semangat gotong royong dan kebersamaan yang tercermin dalam pelaksanaan acara ini diharapkan dapat menjadi contoh dari kekuatan dan keindahan keberagaman Indonesia sebagai bangsa yang plural.
Dengan demikian, PST GPIB tahun 2024 ini tidak hanya menjadi momentum refleksi kebersamaan umat, tetapi juga sebagai tonggak dalam memperkokoh keberagaman Indonesia dalam bingkai nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kasih sayang.