Insitekaltim,Sangatta – Kutai Timur (Kutim) dikenal sebagai salah satu kabupaten terkaya di Provinsi Kalimantan Timur. Namun ternyata, Kutim masih menyimpan sisi gelap yang tak bisa diabaikan.
“Seiring dengan upaya pemerintah daerah untuk mengalirkan listrik ke setiap desa, salah satu desa di Kutim masih harus bertahan tanpa akses listrik PLN selama berpuluh-puluh tahun,” ucap Ketua DPRD Kutim Joni saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/11/2023).
Kilometer 102 Desa Tepian Indah, Kecamatan Bengalon, Kutim, merupakan salah satu contoh nyata ketidaksetaraan akses listrik yang masih menghantui beberapa wilayah.
“Warga kilometer 102, yang berjumlah ratusan orang, sudah lama bergantung pada sumber-sumber listrik alternatif, seperti tenaga surya dan diesel untuk menerangi kehidupan sehari-hari mereka,” jelas Joni.
“Sementara jaringan listrik PLN hanya berjarak sekitar 3 kilometer. Mereka terus diabaikan dan terpinggirkan dalam upaya pemekaran jaringan listrik yang terlihat semakin menjauhi mereka,” tambahnya.
Menurutnya, pemukiman ini tidak hanya terisolasi secara geografis, tetapi juga terisolasi dari berbagai manfaat yang bisa diberikan listrik PLN. Pendidikan, kesehatan, dan produktivitas ekonomi menjadi terhambat karena keterbatasan ini.
“Bahkan di era modern seperti sekarang, warga kilometer 102 masih terpaksa mengandalkan lampu minyak dan genset hanya untuk memiliki cahaya di malam hari,” imbuhnya.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut menegaskan bahwa pemerintah memiliki target yang jelas untuk memberikan listrik ke setiap desa dan mereka mendukung program tersebut. Namun, tampaknya fokus pemerintah berkata kata lain. Joni mengatakan situasi ini tidak bisa dibiarkan.
“Mengingat banyak desa tetangga mereka sudah menikmati manfaat listrik PLN meskipun mereka yang datang sebagai transmigran lebih dulu,” papar Joni.
Untuk mencapai kesejahteraan yang merata, sangat penting agar pihak PLN dan pemerintah segera memprioritaskan pembangunan jaringan listrik di wilayah ini. Memberikan kesempatan kepada warga kilometer 102 untuk menikmati kualitas hidup yang lebih baik.