Insitekaltim,Sangatta – Dalam upaya menjaga perlindungan perempuan dan anak-anak di Kutai Timur, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Adji Farmila Rachmi menggugah masyarakat untuk lebih berani melaporkan kasus pelecehan dan kekerasan yang dialami, meskipun menyadari konsekuensi sosial yang mungkin harus dihadapi.
“Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan masalah yang umum dilaporkan, namun banyak korban yang masih merasa takut untuk melaporkan karena khawatir suami mereka akan dipenjara dan tidak lagi dapat mencari nafkah,” ucapnya, Selasa (31/10/2023).
“Ini adalah satu tantangan besar yang dihadapi oleh perempuan yang mengalami KDRT,” tambahnya.
Menurutnya, salah satu faktor yang memengaruhi kasus KDRT adalah masalah ekonomi, terutama selama masa pandemi Covid-19 yang meningkatkan stres di rumah. Selain itu, faktor agama juga berperan dalam memengaruhi situasi ini. Oleh karena itu, pendekatan holistik dalam menanggulangi masalah ini diperlukan.
Selain itu ia juga telah melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran tentang perlindungan perempuan dan anak-anak. Menurutnya, mental anak itu harus di didik sejak usia dini agar menciptakan dasar yang kuat untuk kesejahteraan dan perkembangan anak yang baik.
“Kami juga sudah lakukan edukasi anak usia emas, bekerja sama dengan pusat perlindungan keluarga (puspaga). Jadi masa emas anak itu usia 1 sampai 6 tahun. Karena memori tangkapnya masih bagus untuk di didik,” paparnya.
“Setiap kami kegiatan kami undang kedua orang tuanya, tapi masalahnya seorang ayah itu tidak pernah datang, yang datang hanya ibunya,” lanjutnya.
Dengan demikian, masalah ini perlu diatasi karena peran ayah dalam mendidik anak juga sangat penting. Masyarakat perlu menyadari bahwa pekerjaan mengasuh anak bukan hanya tanggung jawab ibu, melainkan juga ayah.
“Jadi yang dikasih sosialisasi selalu perempuan sebenarnya yang berperan KDRT itu kebanyakan laki-laki yang melakukannya. Tapi tersampaikan hanya kepada perempuan,” pungkasnya.