Insitekaltim,Samarinda – Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi yakin smelter nikel yang dibangun di Kaltim akan membantu pemerintah provinsi untuk menyejahterakan masyarakat.
“Smelter ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim maupun Indonesia. Dari Kaltim untuk Indonesia,” ungkap Wagub Hadi Mulyadi pada Senin, (11/9/2023) di MMP Site Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, saat peresmian pembangunan smelter nikel matte oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin RI) Agus Gumiwang Kartasasmita.
Selain itu Hadi juga mengungkapkan bahwa rencana pembangunan smelter akan berdampak pada perkembangan IKN.
Di Kaltim akan dibangun dua smelter nikel. Di Pendingin, Sangasanga, Kutai Kartanegara dan Kawasan Industri Kariangau Balikpapan.
Investasi dari dua smelter nikel tersebut berjumlah Rp36,50 triliun. Di kariangau sebesar Rp6,5 triliun oleh PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dan di Sanga-Sanga, Kukar sebesar Rp30 triliun oleh PT Kalimantan Ferro Industry (KFI).
Hadi juga berpesan agar perusahaan dapat bekerja sama dengan masyarakat, karena dengan dukungan masyarakat akan menghasilkan perkembangan yang maksimal.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Direktur Utama PT MMP Adhi Mustopo menjabarkan pembangunan smelter nikel menjadi pendukung industri baterai di Indonesia.
“Alhamdulillah, investasi dari MMP ini merupakan 100 persen penanaman modal investasi dalam negeri. Dengan harapan mewujudkan industri hilirisasi yang bermanfaat dan mendukung pengembangan industri baterai nasional,” ungkapnya.
Ia menjelaskan pada akhir 2024 diperkirakan pengerjaan smelter nikel akan selesai dan dilanjutkan produksi baterai nasional.