Insitekaltim,Sangatta – Pernikahan dini di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih saja terjadi, kejadian tersebut pada umumnya terjadi akibat kecelakaan hamil diluar nikah namun juga ada akibat tradisi perjodohan.
Pernikahan dini pun memberikan pengaruh pada angka stunting akibat kekurangan gizi pada anak yang terjadi sejak dalam kandungan.
Meski demikian, penekanan angka stunting menjadi tugas pemerintah daerah lewat beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) salah satunya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB Kutim, Ani Saidah mengatakan bahwa hamil diluar nikah pada anak usia dini masih saja terjadi di Kabupaten Kutim.
Berdasarkan hasil sampel di semester pertama yakni Januari-Juni 2023, dengan lokasi uji coba di Kecamatan Sangatta Utara ditemukan 7 kasus calon pengantin (Catin) beresiko melahirkan anak stunting.
Beberapa hal yang menjadi penyebab diantaranya kelebihan maupun kekurangan berat badan berisiko menimbulkan berbagai masalah saat masa kehamilan.
“ Jika terlalu kurus dikhawatirkan bayi mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) akibat tidak terpenuhinya gizi janin selama dalam kandungan.,”ungkap Ani Saidah kepada insitekaltim di ruang kerjanya, Senin (14/8/2023).
Tidak terpenuhi kebutuhan zat besinya karena kurangnya mengonsumsi sayuran, hamil di usia sangat mudah serta karena faktor ekonomi.
Meski demikian, DPPKB Kutim sudah mengupayakan agar anak yang dilahirkan oleh Catin tidak terkena stunting lewat pemberian tambahan gizi serta sosialisasi pada calon-calon pengantin.
“Nah kemarin itu ada anak perempuan usia 16 tahun dan lakinya usia 20 tahun.Kita kerja sama dengan pengadilan agama karena mereka (Catin) yang mengajukan dispensasi,” kata Ani Saidah.
Namun ia mengaku perlu perhatian terhadap Catin dari 17 kecamatan lainnya yang belum tersentuh DPPKB Kutim. Upaya ini akan dilakukan berlanjut sebab berdasarkan sampel peluang stunting akibat pernikahan dini cukup besar.
“Makanya kami upayakan ke kecamatan-kecamatan dengan dibantu oleh bidan,PKK dan kader posyandu.Tahun depan tentunya kita pusatkan perhatian pada Catin anak usia dini di seluruh daerah,” pungkasnya.