
Insitekaltim,Samarinda – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Hj Laila Fatihah mengingatkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerja keras menekan angka golongan putih (golput) pada pemilhan umum (pemilu) 2024 mendatang.
Pesan ini harus Laila sampaikan sebab pada pemilihan wali kota Samarinda tahun 2020 lalu, jumlah partisipasi pemilih hanya 51,84%. Artinya ada sekitar 48,16% masyarakat yang memilih untuk golput. Angka ini menjadi yang tertinggi di Kaltim.
Menurut Lalila, pihak yang paling bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi menekan angka golput ini adalah KPU Samarinda.
“Kalau untuk sosialisasi supaya tidak golput, ini kerjaannya KPU ya, ” kata Laila Fatihah di DPRD Samarinda, Rabu (31/5/2023).
Wanita kelahiran Kota Malang ini juga mengatakan bahwa sosialisasi pemilu oleh KPU seharusnya sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Dia juga menyebutkan bahwa sosialisasi tidak cukup hanya mengandalkan media sosial, tetapi harus juga turun ke kelurahan-kelurahan agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang cukup guna menghindari tindakan golput.
Laila menambahkan, pihak DPRD Samarinda sendiri sebenarnya juga tidak tinggal diam.
Mereka juga selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa satu suara mereka akan sangat berarti dalam menentukan pembangunan Kota Samarinda.
“Kalau kami di Lembaga (DPRD) sudah ga kurang-kurang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ungkap Laila.
Memang, sosialisasi yang mereka lakukan bukan berskala besar. Sebab sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya hak pilih di pemilu itu disampaikan saat mereka melakukan reses dan bertemu masyarakat.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi angka golput adalah dengan mendorong parta-partai memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak memilih golput.