
Insitekaltim,Samarinda– Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) terkait pembentukan ketahanan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/4/2023)
Rapat yang dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian itu dihadiri oleh para gubernur, wali kota, bupati se-Indonesia serta pihak terkait lainnya, termasuk Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Nidya Listiyono.
Nidya mengatakan rapat koordinasi ini sebagai upaya menciptakan iklim kondusif menghadapi Pemilu 2024. Menurutnya, Pemilu 2024 sangat berkaitan dengan ekonomi, sosial dan budaya.
“Rakornas ini dalam rangka memastikan keamanan dan keselamatan selama jalannya Pemilu 2024,” terangnya kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).
Dikatakan keamanan dan keselamatan selama Pemilu 2024 merupakan prioritas utama pemerintah. Untuk itu, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat dengan berbagai kebijakan dalam rangka menciptakan iklim pemilu yang damai, jujur, adil dan bermartabat.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga keamanan dan keselamatan selama Pemilu 2024. Selain itu, rapat ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Kita sekarang telah memasuki tahun politik. Iklim kondusif harus kita prioritaskan,” tutur Nidya.
Menurut Nidya menjaga persatuan dan kesatuan dalam proses pemilihan umum sangatlah penting bagi keberlangsungan demokrasi dan stabilitas negara. Tanpa persatuan dan kesatuan, proses pemilihan umum dapat menjadi sumber konflik dan ketidakstabilan politik yang dapat berdampak buruk pada masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa, seperti isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Isu-isu ini seringkali dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin memperoleh keuntungan politik atau kekuasaan. Jika masyarakat terprovokasi oleh isu-isu tersebut, maka kemungkinan besar akan terjadi polarisasi dan konflik di antara kelompok-kelompok masyarakat.

