
Insitekaltim,Samarinda- Di Kota Samarinda kerap mendapat pemandangan seorang relawan yang biasa disebut “Pak Ogah” berdiri mengatur padatnya lalu lintas di setiap sudut kota.
Kata ‘Pak Ogah’ tersebut telah melekat pada seorang yang membantu kelancaran arus lalu lintas, dan biasanya juga mereka mendapatkan upah yang diberikan langsung oleh para pengendara yang melewati area jalan .
Anggota DPRD Kota Samarinda Muhammad Rudi, kehadiran ‘Pak Ogah’ yang ada di simpangan padat kendaraan tentu sangat membantu akses kendaraan masyarakat dalam menertibkan arus lalu lintas.
“Kalau kita lihat misalnya di Jalan Wahid Hasyim, kan ada dua sampai tiga orang yang mengatur jalannya. Akan lebih baiknya mereka ini ada wadah dan diberlakukan seperti juru parkir (jukir) yang sudah menggunakan E-Parking. Kan bisa mereka dibina seperti itu atau ada konteks lain yang dapat menguntungkan sesama pihak,”kata Rudi. Sabtu (7/1/2023).
Namun, Rudi agak khawatir, apabila kehadiran ‘Pak Ogah’ yang terlalu banyak maka bisa merusak pemandangan dan menurunkan estetika Kota Samarinda.
“Pelatihan misalnya, lalu mereka diberikan penanda seperti rompi. Dan bekerja sama dengan OPD terkait, sehingga mereka resmi dan dilindungi, “jelasnya.
Rudi juga merasa bangga dan salut, dibayar atau tidak itu bukan masalah bagi mereka. Intinya positif dan negatifnya pasti ada bagi daerah kita, tinggal bagaimana pemerintah kota dapat menyikapi atau memberdayakan mereka.

