
Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan masyarakat harus paham tentang bahaya penyakit TBC(tuberculosis),sekarang kita rutin melakukan sosialisasi cara pencegahan dari gejala TBC.
Hal tersebut disampaikan Sri Puji Astuti kepada awak media di Gedung DPRD Samarinda, Rabu (21/9/2022).
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, mengatakan, TBC yang resisten susah di obati, yang seharusnya sembuh dalam waktu 6/9 bulan, sekarang bisa sampai 2 tahun meski kita mempunyai obat seperti salbutamol untuk mencegah penyakit tersebut.
“Sekarang kita harus mulai memfilter pendatang yang datang dari daerah-daerah yang masih endemis TBC seperti Madura, Sulawesi, dan Banjarmasin,”tuturnya.
Sri Puji Astuti mengatakan, kemarin kita menemukan orang tanpa identitas dengan penyakit Lepra toxsis manular, selama 3 tahun dia tidur di bawah kolom jembatan, akhirnya kita kerja sama dengan Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjahranie dan ternyata pasien itu di sana susah ditangani. Kemudian kita kirim ke Rumah Sakit Parikesit, ternyata 2 hari dia meninggal.
Bahkan penyakit TBC sama Lepra itu tertularnya karena berhubungan lama entah terkena lukanya tapi itu sangat bahaya.
“Di Rumah Sakit Abdoel Moeis masih tinggi orang yang mengidap penyakit TBC, biasanya orang dari daerah pesisir tapi kebanyakan dari pendatang,”tutupnya.

