Reporter: Alawi – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Kutai Timur (Kutim) genap berusia 22 tahun pada 12 Oktober tahun ini. Banyak peningkatan yang sudah dicapai, salah satunya di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Perkebunan sawit di Kabupaten Kutim sudah masuk dalam Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), maksudnya menjadikan sektor minyak kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan,” ungkap Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di Sangatta, Senin (11/10/2021.
Dia menjelaskan, ISPO adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam hal pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia.
Jadi lanjutnya, pertanian dan perkebunan penting bagi daerah untuk selalu mendukung adanya pengelolaan perkebunan dan penggunaan lahan yang memiliki sifat berkelanjutan, terutama di Kutim.
“Artinya, komoditas sawit di Kutim tidak akan berhenti dan terus memberikan manfaat karena telah memberikan sumbangsih kepada daerah dan negara yang nilainya cukup besar, ” ucapnya.
Menurut Bupati Ardiansyah, dari sekian kabupaten/kota, Kutai Timur menjadi salah satu yang memberikan manfaat secara maksimal dari hasil perkebunan kelapa sawit.
Ia juga menegaskan, pemerintah harus serius untuk menjadikan perkebunan kelapa sawit di Kutim sebagai bagian dari barometer pembangunan.
“Kita serius dalam menjadikan perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu barometer pembangunan yang di titik beratkan pada sumber daya alam yang bisa diperbaharui,” tuturnya.
Ardiansyah menambahkan, selain di bidang perkebunan sawit dan batu bara, Kutai Timur juga tumbuh di bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Berbagai produk UMKM sudah di ekspor seperti pisang, limbah lidi kelapa sawit dan amplang.
“Kita berharap UMKM di Kutim terus tumbuh dan berkembang sehingga mampu menjadi penyangga perekonomian daerah,” tutup Ardiansyah.

