Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Ketua Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Samarinda, Abdul Rasyid Zarta mengungkapkan Politani Samarinda melakukan penelitian dari hasil pembakaran kayu bekas.
“Ada tiga manfaat dari hasil penelitian tersebut yakni sebagai bahan pengawet kayu, bahan pengawet makanan dan obat sakit gigi serta menghilangkan aroma tidak sedap,” kata Abdul Rasyid Zarta saat ditemui, Rabu (8/9/2021).
Ia menjelaskan proses pembuatan bahan pengawet tersebut berasal dari hasil pembakaran berupa asap yang ditangkap. Kemudian melewati tahapan kondensasi sampai menjadi cairan. Bahan pembakaran berbasis kayu yang diambil dari kayu yang tidak terpakai, tapi sebenarnya bisa dari macam-macam bahan.
Kemudian dari hasil asap yang ditangkap itu akan menjadi cair dengan tiga tahapan. Cairan awal berwarna gelap disebut grade III. Cairan tersebut memiliki tar yang sangat tinggi dan beracun sehingga rekomendasi pemanfaatannya untuk bahan pengawet kayu.
“Setelah naik tahapan kedua melalui proses pemisahan campuran atau destilasi menjadi cairan grade II cenderung berwarna sedikit terang di sini pemanfaatannya sudah mulai berubah, bisa untuk pengawet makanan,” jelasnya kepada awak media.
Setelah itu, destilasi kembali dilakukan maka akan menimbulkan cairan grade I tingkat tertinggi dengan warna yang sedikit cerah. Pemanfaatannya itu sendiri bisa menjadi obat sakit gigi, pengawet makanan serta menghilangkan aroma tidak sedap.
Menurutnya, proses untuk mendapatkan satu cairan bisa dilakukan dalam satu hari, tinggal ketersedian bahan bakunya. Teknologi sederhana ini hanya menggunakan peralatan tungku pembakaran. Proses pengarangan itu diformulasikan menghasilkan cairan.
Abdul Rasyid menambahkan Politani Samarinda membuat produk lainnya di bidang teknologi hasil perkebunan yakni membuat virgin coconut oil (VCO), minyak sirih dan sabun wangi.
“Kita sudah sosialisasikan di masyarakat dan dipraktikkan berulang-ulang untuk membagi pengetahuan, bahkan jika ada pihak luar membutuhkan kami bisa membantu memberikan pemahaman,” pungkasnya.

