Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Kisah seorang lelaki jalan kaki menggunakan egrang, menempuh perjalanan 110.7 kilometer mulai dari Pelabuhan Semayang Balikpapan dengan tujuan akhir Kantor Balai Kota Samarinda mendapat apresiasi masyarakat.
Heru Prasetyo (44), pria asli Jawa Timur yang sudah berada di Benua Etam, Kalimantan Timur sejak 10 tahun lamanya melakukan perjalanan sepanjang 110.7 kilometer, bertujuan untuk mendeskripsikan perjuangan para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawa demi bangsa.

Heru mengaku awal mula niat itu terbesit dalam dirinya, berjalan menggunakan egrang hanya untuk memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan keinginan untuk melestarikan budaya tradisional permainan egrang kepada kawula muda.
“Awalnya kemarin saya berniat untuk memperingati HUT RI, karena kegiatan perayaan seperti umumnya dulu ditiadakan atau sekarang dibatasi. Jadi saya ambil inisiatif untuk jalan kaki menggunakan egrang dari Balikpapan ke Samarinda,” ungkap Heru di Balai Kota, Senin (23/8/2021).
Dia menceritakan dengan menggunakan alat buatan sendiri berjenis kayu Sungkai berukuran dari bawah ke pijakannya sekitar 80 sentimeter serta dari tumpuan ke atas tingginya 2 meter.
Dalam perjalanannya tetap ada kendala dari segi cuaca yang kadang seringkali berubah seketika. Namun, hal itu tak sedikitpun menyurutkan semangat merah putih dalam dirinya.
“Kendalanya cuaca yang cepat berubah, kadang hujan terus tiba-tiba panas, itu sedikit berpengaruh saat kita jalan,” ucapnya.
Menurutnya saat menempuh perjalanan terdapat kendaraan cukup ramai, maka ia sama halnya dengan pengendara lain mengikuti rambu lalu lintas, namun jalurnya di pinggir jalan.
Heru mengungkapkan sejak keberangkatannya tanggal 17 Agustus tepat pukul 08:00 Wita dari Pelabuhan Semayang , di tengah perjalanan banyak ditemuinya masyarakat yang senang dan antusias melihat dirinya melintas.
“Saat di tengah perjalanan bertemu warga, mereka senang dan antusias karena belum pernah ada seseorang yang jalan kaki menggunakan egrang, apalagi dalam memperingati HUT Kemerdekaan, 17 Agustus,” tuturnya.
Perjalanan selama enam hari itu, ungkapnya waktu istirahat selalu tidak menentu. Sekiranya masih rasa mampu perjalanan dilanjutkan. Tapi ketika kondisi fisik sudah mulai menurun ia memilih untuk sejenak menepi membaringkan tubuhnya yang lelah.
Ternyata Heru sudah berlatih egrang sejak 17 tahun lalu. Dia tertarik dengan egrang karena melihat temannya sehingga timbul rasa penasaran untuk mencoba.
Heru ketika sampai di halaman Balai Kota Samarinda disambut Wali Kota Samarinda Andi Harun dan dia sempat menunjukkan keahliannya dalam memainkan egrang. Pertunjukan beberapa menit yang ditampilkannya mendapat sorak sorai para pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang merasa senang.
“Selama perjalanan saya telah mempersiapkan biaya sendiri atau menggunakan dana pribadi. Tapi ada aja bantuan simpati warga yang membantu,” katanya.
Heru menyampaikan pesan kepada Wali Kota Andi Harun untuk terus mendukung dan memberikan support agar egrang yang merupakan kebudayaan tradisional bisa terus dilestarikan.
Menjamu kedatangan Heru, Wali Kota Andi Harun sangat mengapresiasi perjuangan Heru melakukan perjalanan dengan egrang.
“Pilihan beliau mengekspresikan rasa cinta tanah air dengan berjalan seperti itu patut kita apresiasi, ini mengingatkan saya dulu pada peringatan 17 Agustus seringkali juga bermain egrang ini,” ungkapnya.
Pria yang kerap disapa AH ini sempat sejenak mencoba permainan egrang yang pernah ia lakukan sejak di bangku SMP.
“Sudah lama tidak mencoba, ternyata saya masih bisa sedikit meskipun tak selihai dulu,” ucapnya.
Politikus Partai Gerindra itu berharap situasi hidup normal bisa kembali seperti sediakala, agar euforia perayaan HUT RI bisa dilakukan tanpa halangan seperti sekarang.
“Tentunya menjadi harapan kita semua, dan saya akan mendukung penuh olahraga egrang bisa terus dilestarikan kepada generasi penerus bangsa,” pungkasnya.

