Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Covid-19 yang semakin merajalela mengakibatkan seorang wanita tua berusia 80 tahun tutup usia saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS).
Dia meninggal di dalam mobil ambulan ketika hendak dibawa untuk mendapatkan penanganan. Namun karena kekurangan stok oksigen, pihak rumah sakit terpaksa harus menolak pasien ini.
Imbran, Ketua Relawan Masjid At Taufiq Bukit Pinang yang membawa nenek tersebut mengatakan, sekitar 03.00 dini hari tadi, pihaknya mengantar mulai dari Perumahan Puspita Bukit Pinang menuju RSUD AWS.
“Namun di AWS ditolak, ditahan diluar oleh petugas jaga (security). Katanya perawat juga tidak sedang menerima pasien lagi,” ungkap Imbran saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (26/7/2021).
Saat berada di lokasi, Imbran menuturkan kalau pihak RSUD AWS tidak menerima pasien akibat stok oksigen yang tak memadai.
Sempat terjadi perdebatan dengan pihak rumah sakit dengan keluarga yang mengantar. Kondisinya yang semakin parah membuat pihak rumah sakit melakukan pertolongan.
“Namun sampai pagi baru dapat kabar lagi, masih belum diapa-apakan jenazahnya. Masih di belakang (tempat jenazah). Cucunya masih menunggu,” paparnya.
Sementara itu, melalui pengakuan cucu yang tidak ingin disebutkan namanya belum bisa memastikan apakah pasien terkonfirmasi Covid-19 atau tidak.
“Keluhan awal kaki saja. Tapi kemudian ada sesak napas. Nah, karena sesak napas, kita bawa ke AWS. Ternyata ditelantarkan,” ujar Imbran.
Di sisi lain, Kepala Instalasi Humas & PKRS dr.Arysia Andhina membenarkan peristiwa semalam. Pihak rumah sakit menolak karena sudah kewalahan menangani pasien.
“Memang benar ada kejadian seperti itu, kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal, dampak seperti ini pasti akan terjadi,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Ia juga menjelaskan, pihaknya bukan menolak, tenaga kesehatan (nakes) di RSUD AWS sudah kalang kabut. Apalagi lebih dari 250 nakes saat ini sedang menjalani proses isolasi mandiri (isoman).
“Keluarga pasien ini juga menghubungi RS lain, dan mereka juga tidak sanggup,” lanjutnya.
Oleh karena itu, RSUD AWS sangat berharap ada penambahan fasilitas, entah itu dari segi kesehatan maupun dalam mengatasi masalah overload pasien.
“Tetapi mengingat nakes saat ini merupakan SDM yang sulit dicari, tentu akan memerlukan waktu merealisasikannya dengan segera. Sehingga pencegahan penyebaran di masyarakat dan edukasi serta sosialisasi masalah keterbatasan fasilitas kesehatan saat ini perlu juga disampaikan ke masyarakat,” pungkasnya.

