Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 72 sekolah di Kota Samarinda terpaksa batal melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar, seharusnya pemerintah mulai melakukan inovasi untuk adaptasi pendidikan yang lebih efektif.
Pasalnya selama pembelajaran online, para murid tidak bisa melakukan interaksi sosial. Padahal, untuk pendidikan bukan hanya kemampuan akademis yang dibutuhkan. Namun, juga proses adaptasi dengan sosial masyarakat.
“Kenapa tatap muka, karena ada satu ilmu yang tidak bisa dilakukan secara daring tapi dengan sentuhan langsung. Itulah yang kadang menjadi kekurangan dalam pembelajaran daring,” jelasnya.
Selain itu, pendidikan di sekolah tak hanya sekadar pembelajaran disiplin ilmu. Misalnya pembelajaran adab, perilaku, moral itukan yang hanya bisa dipraktikkan langsung oleh guru secara tatap muka dengan murid.
“Karena mau bagaimanapun kehadiran guru itu sudah sebagai pengganti orang tua kedua bagi murid yang mampu mendidik dengan baik,” kata Deni.
Dari DPRD sendiri, mengaku sangat ingin PTM segera dimulai. Pihaknya pun meminta dinas terkait untuk memberikan instruksi terhadap pihak sekolah melakukan koordinasi kepada orang tua murid tentang kesiapan PTM.
“Mana anaknya yang ingin ikut PTM dan tidak, itu semua berjalan meskipun masih menunggu situasi Covid-19. Kalau sudah menurun, tidak meningkat lagi otomatis pelaksanaan PTM bisa kita lakukan,” terangnya.