Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Hampir seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan (Rutan) mengalami over kapasitas dalam menampung warga binaan.

Bahkan di Lapas kelas IIA Kota Samarinda pun mengalami hal yang sama. Dari kapasitas yang ada hanya untuk menampung 215 narapidana (napi), tetapi diisi sebanyak 893 napi.
Sehingga para petugas Lapas harus memutar otak lebih keras supaya warga binaan dapat tertata dengan rapi.
Kepala Lapas (Kalapas) IIA Samarinda Moh Ilham Agung Setyawan mengatakan, over kapasitas bukan terjadi hanya di sini. Hampir seluruh Kaltim mengalami, paling sedikit jumlahnya sekitar 1000 warga binaan. Karena Lapas kelas IIA sempit, dan hanya mampu menampung sekitar 800 lebih.
“Kami ini kecil kalau di taruh seribu mau tidur dimana. Bahkan keadaan kamar itu dalam satu ruangan sudah diisi sampai tiga tingkat kasur, jadi di atas sudah sampai plafon,” jelasnya saat disambangi di kantornya, Rabu (7/7/2021).
Untuk keamanan, Ilham menilai masih relatif aman. Namun, untuk ketertiban masih perlu pengawasan ketat.
“Makanya kalau dibilang aman saya yakin aman, tapi kalau tertib saya belum bisa menjaminkan,” tuturnya.
Ia menilai petugas jaga dan jumlah warga binaan sangat jomplang 1 orang petugas bahkan harus mengawasi 100 warga binaan.
“Coba bayangkan, 893 napi petugasnya hanya 8 orang. Bahkan kita tidak bisa work from home (WFH) karena ini sudah kekuatan penuh, jadi satu petugas memegang 100 orang,” kata Ilham.
Ilham menjelaskan, hanya di film saja petugas bisa mengatasi 100 napi, padahal kalau keadaan sebenarnya itu sangat sulit. Tapi petugas tetap bekerja dengan keras menjaga para napi, sekalipun sudah mengalami over kapasitas.
“Itulah terkadang orang di luar sana tidak memahami, tapi gak masalah. Kita tetap menjalankan amanah dengan sekuat tenaga,” pungkasnya.