Reporter: Santos – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalimantan Timur menggelar pelantikan Badan Pengurus Daerah (BPD) di Hotel Harris Samarinda pada Rabu (24/2/2021) malam.
Turut hadir dalam pelantikan ini Gubernur Kaltim Isran Noor, Wagub Hadi Mulyadi, Ustaz KH Das’ad Latif, Ketua Hipmi Pusat Mardani H Maming dan anggota Hipmi Kaltim.
Pelantikan ini sendiri tentunya dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mengingat diadakannya di tengah situasi pandemi Covid-19.
Isran Noor dalam kata sambutannya memberikan pesan kepada pengusaha muda agar membangun semangat juang di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.
“Pandemi Covid-19 menjadi momentum penting membangun semangat juang generasi muda untuk bangkit dan sukses,” tuturnya.
Pengusaha muda diharapkan Isran dapat memotivasi diri untuk belajar bagaimana melihat orang berhasil. Di satu sisi, Isran menegaskan pula bahwa pengusaha muda itu adalah pelopor tranformasi ekonomi. Oleh karena itu, ia berharap pula agar mereka tidak hanya terpaku pada sumber daya alam (SDA).
“Sumber daya alam itu akan habis jika dikeruk terus-menerus. Pengusaha muda harus melakukan transformasi ekonomi dan menjadi pelopor tranformasi itu,” ucap Isran Noor.
Menanggapi hal itu, Bakrie Hadi dalam keterangan persnya menyatakan bahwa Hipmi Kaltim akan menyiapkan sekolah bisnis bagi pemula sebanyak 300 orang pengusaha muda baru nantinya ditargetkan dapat lahir dari rahim Hipmi Kaltim.
“Saya sudah komunikasi dengan salah satu institusi perbankan untuk bikin sekolah bisnis pemula. Sasarannya adalah mahasiswa-mahasiswa yang punya keinginan untuk menjadi pengusaha. Kita ingin cetak 300 pengusaha muda dalam masa tiga tahun kepengurusan kami,” ungkapnya dengan penuh antusias.
Bakrie juga menyampaikan bahwa Hipmi Kaltim ke depan akan menggalakkan Kaltim Bisnis Review (KBR). Tujuan dari program ini adalah untuk mendiskusikan masalah-masalah bisnis dan ekonomi terkait dengan pembangunan di Kaltim.
“Kita akan bikin Kaltim Bisnis Review, KBR namanya. Setiap dua bulan sekali untuk mengawal pembangunan di Kalimantan Timur,” pungkas pria yang berasal dari Kutai Timur tersebut.