Reporter: Mohammad – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Guru yang sedang mengajar di SDN 006 Bontang Selatan ini terlahir di Samarinda. Tepatnya pada 24 September 1986. Dia adalah Ahmad Fajar Shidiq atau sering dipanggil Fajar.
Fajar kecil sempat mengenyam pendidikan di SDN 002 Sangasanga, Kutai Kertanegara. Setelah tamat, dia melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 5 Samarinda (Ponpes Istiqomah). Selanjutnya, Fajar meneruskan sekolahnya di SMA Muhammadiyah 2 Balikpapan (Ponpes Al Mujahidin).
Suami dari Jumiati Ulfah ini melanjutkan kuliah di S1-Pendidikan Matematika Universitas Mulawarman. Tidak puas dengan gelar S1, Fajar kemudian melanjutkan ke jenjang S2 di S2-Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya.
Fajar dikenal sebagai guru yang tegas. Dia dikarunia satu orang putri, yaitu: Aqeela Far’ah Sanika dan seorang putra Akbar Fatih Ash Shiddiq.
Tahun 2019, Fajar tercatat meraih juara 3 Olimpiade Guru Nasional (OGN) Kota Bontang. Di tahun yang sama Fajar meraih Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) level 3 Kaltim. Dan pada tahun 2020, ia meraih PembaTIK level 4 Kaltim. PembaTIK merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling).
Saat ini dia dipercaya mengajar tematik dan matematika di SDN 006 Bontang Selatan.
Fajar berpesan kepada semua pelajar agar selalu mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Dia berharap semoga pandemi Covid-19 ini cepat berakhir.
“Lebih bersemangat lagi belajar, meskipun belajar dari rumah. Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berakhir,” ungkapnya kepada insitekaltim.com Senin (2/11/2020).
Saat ini Fajar tinggal di Jalan Selat Karimata, Tanjung Laut bersama keluarganya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mempercayainya menjadi bagian Tim Penyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) pada semester I 2020.
Atas karyanya tersebut, Disdikbud Bontang memberikan penghargaan berupa piagam dan SK Tim Penyusun LKS untuk SD di Kota Bontang.
Selama penyusunan LKS, Fajar mengalami berbagai kendala seperti waktu yang terlalu mepet dan harus mendampingi anak didiknya dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Mungkin waktu yang terburu-buru karena terlalu banyak mengikuti kegiatan pelatihan online.” paparnya.
Fajar mengatakan, banyak siswanya mengalami kendala dalam PJJ. Ia tidak bisa mengontrol keikutsertaan siswanya secara aktif karena kendala peralatan yang dipunyai siswa terbatas. Seperti, HP punya orang tua yang dibawa kerja dulu, jadi siswa harus menunggu pulang kerja.
“Alasan orang tua siswa ada yg HP gantian, belum punya paket, dan tidak ada HP android. Materi tidak bisa secara maksimal tersampaikan ke siswa dan kadang fasilitas HP yang tidak memadai,” ungkapnya.