
Reporter: Apriliani – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Komisi II DPRD Kaltim adakan hearing bersama MBS, terkait Pendapatan Daerah Kaltim, Selasa (10/12/2019).
Sutomo Jabir, yang merupakan salah satu anggota Komisi II, memberikan bocoran mengenai hasil hearing kepada rekan media, saat ditemui di lantai 4 Gedung D Komplek DPRD Kaltim.
Ia menjelaskan, MBS mengatur beberapa aset, seperti pandurata, KKT, Kariangau, dan anak perusahaannya yang terdiri dari kurang lebih 10 perusahaan.
“Tadi kita mendesak, karena MBS ini kontribusinya tergolong rendah dibanding aset yang ada sekarang. Kami minta agar dipangkas sebagian anak-anak usahanya, supaya yang potensial saja yang dikembangkan,” ungkapnya.
Misalnya Kariango, Sutomo menjelaskan, itu saja yang dikembangkan.
“Tinggal Bagaimana pola nya, terus pola kerjasama di pandurata dengan pengelola. Hanya itu saja yang di evaluasi, yang tidak produktif tinggal di pangkas saja,” sambung Sutomo.
Lebih lanjutnya, Ia menerangkan bahwa banyak anak perusahaan yang muncul bukan karena kebutuhan, tetapi karena keinginan Pak Gubernur pada saat itu.
“Akhirnya tidak bisa berfungsi, tidak bisa beroperasi secara maksimal. itu yang akan dievaluasi, tentu akan koordinasi bersama pihak gubernur terlebih dahulu,” bebernya.
Ia meminta untuk mengevaluasi semuanya, dan harus membuat rencana bisnis,
“Dimana nantinya, dari rencana bisnis itu akan muncul potensi,” sambungnya
Kemudian, untuk Kariangau langkah ke depannya ingin bermitra dengan Pelindo 4.
“Menurut analisa nya tadi kurang menguntungkan, karena 50% : 50%. Nanti akan dievaluasi juga dengan Pelindo 4, karena tidak menguntungkan. Sementara, itu aset kita,” ucapnya.
Untuk penanganan terkait Jamkrida, Komisi II berusaha mendorong Jamkrida agar bisa menjalin mitra yang baik dengan BPD.
“Yang menjadi tanda tanya, mengapa memakai asuransi yang lain, kalau pelayanan, SOP dan pembayarannya sama, kenapa mesti pakai yang lain. justru Jamkrida tidak dipakai, misalnya dalam pinjaman PNS dan sebagainya,” tanyanya.
Pihak Komisi II akan komunikasikan dengan pihak Bank BPD, diharapkan bisa memberi porsi, supaya Jamkrida hidup.
“Kita berharap direksi-direksinya ini inovatif, artinya bekerjalah, jangan cuma menunggu saja. Kita usahakan, kemudian di kasih sekian, itu saja yang akan dikelola. Jamkrida juga harus membenahi diri,” tegasnya.

