Insitekaltim, Samarinda – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda melaksanakan Penganugerahan Bank Sampah Unit (BSU) Tahun 2024 di Ballroom Lantai II SwissBelhotel Samarinda, Selasa (3/11/2024).
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso, Kepala DLH Samarinda Endang Liansyah, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Andriansyah, camat dan lurah se-Samarinda, para pengelola BUS di tiap unit dan mitra perusahaan swasta.
Dalam kesempatan itu, Endang menjelaskan kegiatan ini merupakan fasilitasi untuk mengolah sampah dengan metode 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle. Tidak hanya itu, sampah ini bernilai untuk mengedukasi dan menjadi perputaran ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Disebutkannya bahwa BSU ini bisa dilakukan oleh perorangan, kelompok masyarakat, maupun badan usaha di tingkat RT dan RW per kelurahan atau kecamatan.
Endang menjelaskan di tahun 2023, Bank Sampah Unit di Samarinda sebanyak 90 unit. Di tahun 2024 bertambah 4 unit menjadi 94 unit. Pertambahan ini dinilainya positif.
“Dengan pengurangan sampah di tahun 2023 sebesar 0,271 ton per hari atau 271 kilogram. Sekarang sudah mencapai 0,343 ton atau kilogram per hari,” jelasnya.
Sejak Januari-Oktober 2024 tercatat di DLH Samarinda terkumpul dan diolah sampah organik sebanyak 5,54 ton, sampah kompos 1,5 ton, sampah olahan plastik 40,1 ton.
Selain itu, terdapat pengaruh ekonomi yang signifikan di tiap BSU. Pemilahan sampah kertas, seperti HVS, duplex, piringan telur yang mencapai 55,21 ton, dapat dihargai Rp2 ribu per kilogram.
Kumpulan metal, kuningan dan seng terkumpul seberat 6,65 ton, dihargai Rp10 ribu per kilogram. Ada juga kaca yang terkumpul 6,48 ton dihargai Rp150 per kilogram.
“Walau kecil-kecil nilainya tapi tetap lumayan. Total menghasilkan Rp220.420.000 dalam setahun. Hasilnya ratusan juta,” katanya.
Endang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengelola BSU baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan. Juga ia berterima kasih kepada para juri dari tim penilai BSU terbaik. Dirinya berharap kerja sama ini dapat berlanjut hingga tahun berikutnya.
Tak lupa, ia berharap kegiatan ini dapat menjadi pencetus bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan dengan menjaga alam tetap bersih dan bebas sampah.
“Kalau tidak ada jiwa atau peduli lingkungan, sampah dilihat saja, maka akan cuek pada sekitar. Mari tumbuhkan jiwa cinta kebersihan,” tutupnya.