Insitekaltim,Samarinda – Pameran dan ekshibisi kolaborasi antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (DPK Kaltim) dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang berlokasi di Venue Lantai I Mercure Hotel Samarinda secara resmi dibuka, pada Selasa (28/5/2024).
Pemotongan tali berhiaskan bunga melati oleh Kepala ANRI Imam Gunarto dan Kepala DPK Kaltim Muhammad Syafranuddin menjadi simbol resminya pameran dan ekshibisi selama empat hari, sejak 28 Mei sampai 30 Mei 2024 mendatang untuk memperingati Hari Kearsipan Nasional (HKN) Ke-53.
Terdapat 20 tenant yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut. Di mana ke-20 tenant tersebut dibagi ke dalam tiga program yang diusung, program memori kolektif bangsa, program tertib arsip dan program transformasi digital.
Saat memasuki venue Mercure Hotel, masyarakat langsung disuguhi aneka kerajinan tangan berbau khas Kutai dan Dayak. Mulai dari kalung manik corak Dayak, gantungan kunci, tas motif bordir khas dayak, wastra dari kain tenun dan masih banyak lagi.
Pengunjung juga akan dimanjakan dengan hadirnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang menjual aneka camilan homemade, seperti keripik tempe yang renyah, sari kayu bajakah, amplang, ilat sapi dan macam-macam jajanan ringan yang dijual dengan harga terjangkau.
Tidak hanya berbelanja, pengunjung bisa memperoleh hasil foto dari seorang juru foto ahli. Pengunjung hanya perlu berpose baik seorang diri atau beramai-ramai bersama teman dan keluarga. Hasil foto akan diberikan langsung saat itu juga dan semua tanpa biaya alias gratis.
Juga terdapat tenant atau booth unik foto yang menggabungkan antara teknologi artificial intelligence (AI) yang dapat mengubah hasil foto menjadi karakter superhero, tokoh-tokoh dunia, sampai profesi yang diminati. Lagi-lagi dihadirkan secara gratis dan sudah termasuk hasil foto cetaknya yang bisa dibawa pulang.
Terdapat games menarik yang disediakan tiap booth demi menggaet pengunjung sekaligus memberikan edukasi terkait kearsipan di setiap bidangnya, seperti permainan lucky spin dan lempar roket point untuk memenangkan setiap hadiah menarik.
Pengunjung akan dibanjiri dengan edukasi bermanfaat dan banyak hadiah menarik yang bisa dibawa pulang ketika berkunjung di setiap booth-nya. Tanpa perlu tiket masuk, pengunjung dapat sepuasnya merasakan manfaat yang ditawarkan dalam pameran dan ekshibisi.
Bagi masyarakat yang mengisi kolom pendaftaran online sebagai tanda partisipasi serta telah mengunjungi pameran dan ekshibisi akan ada doorprize menarik yang menanti. Penghujung hanya perlu submit data melalui scan barcode dengan bantuan smartphone dan tinggal menunggu di akhir saat pengundian.
Dalam pembukaan kala itu, Imam Gunarto menjelaskan bahwa pihaknya bersama DPK Kaltim berupaya menghadirkan edukasi bagi masyarakat, khususnya para peserta yang dihadirkan dari penjuru nusantara akan makna dari berdirinya Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia mengungkapkan tidak ada yang menakutkan atas kepindahan ibu kota negara menuju Kaltim yang dijuluki sebagai Benua Etam. Terpampang melalui berbagai foto dan penjelasan yang diberikan di beberapa tenant, pengunjung dan peserta dapat melihat langsung perkembangan IKN melalui kearsipan.
“Jadi masalah pindah itu biasa saja dan kita sajikan kepada masyarakat melalui arsip-arsip kita tentang pindah berdasarkan pengalaman kita pindah sejak dulu. Supaya kita membangun optimisme bahwa pindah ke Kalimantan itu sesuatu yang biasa saja dan pasti akan tercapai,” ungkapnya.
Imam Gunarto menceritakan saat ini pihaknya tengah membereskan arsip demi suksesnya kepindahan ibu kota negara Indonesia menuju IKN. Terdapat arsip yang jika dibentangkan akan mencapai panjang 35 kilometer yang perlu dipersiapkan saat ini.
Walau memerlukan waktu yang tidak sedikit, Imam Gunarto menyampaikan pihaknya telah semaksimal mungkin mentransformasikan arsip tersebut ke ranah digital sebagaimana yang diharapkan oleh orang nomor satu di Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo.
“Arsip Nasional itu punya program khusus untuk memfasilitasi dan membimbing 63 kementerian yang mau pindah. Itu arsipnya diberesin dulu, dirapiin, ditata, itu ada 35 kilometer. Artinya si arsip kalau dijejer per 1 kilo gitu, 35 kilo kita perbaiki arsipnya,” jelasnya.
Kemudahan yang dibawa oleh era digitalisasi saat ini dimanfaatkan pihaknya untuk efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Melalui aplikasi Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi), seluruh kementerian dan lembaga yang hendak berpindah ke IKN tak lagi perlu menggotong arsip mereka.
“Kemudian ada 1,7 juta arsip yang kita sudah digitalkan dan kita harapannya kementerian dan lembaga yang pindah itu tidak lagi perlu bawa arsip dan sudah bisa diakses dari jarak jauh dengan aplikasi Srikandi dengan digital yang bagus,” tuturnya.
Melalui booth yang disediakan ia berharap masyarakat, termasuk peserta dapat mendukung IKN sebagai salah satu langkah dalam pemerataan pembangunan di Indonesia. Secara tidak langsung mendukung adanya pemerataan ekonomi di wilayah Kalimantan, khususnya di Kaltim.
“Semua tenant bagus sekali, tidak ada yang tidak bagus, saya mampir-mampir ke semuanya dan saya lihat bagaimana harapan mereka untuk mengedukasi masyarakat ini perlu kita dukung. Jadi ayo mampir dan datang ke pameran kita, banyak kegiatan positif dan pastinya ada hadiahnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala DPK Kaltim Syafranuddin mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya rangkaian acara di hari kedua, yakni pembukaan pameran dan ekshibisi yang berjalan lancar serta diminati banyak masyarakat.
Terlihat sebelum dibuka, pengunjung sudah membanjiri berbagai tenant. Ada juga acara lainnya yang diselenggarakan di Mercure Hotel Samarinda seperti Rapat Koordinasi Pengelolaan Arsip Statis dan
Memori Kolektif Bangsa, serta Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan
Kearsipan yang terlaksana dengan baik.
“Ada pameran dari ANRI, dari kabupaten/kota yang dibina oleh DPK Kaltim. Alhamdulillah semuanya lancar. Tadi di lantai 7 kita juga ada seminar dan dilanjut lagi nanti jam 1 acaranya juga sama,” kata Syafranuddin.
Pameran dan ekshibisi ini diharapkan menjadi langkah untuk memperkenalkan pengelolaan arsip dengan sistem modernisasi, termasuk digitalisasi dan inovasinya. Lalu, ia juga menginginkan UMKM Kaltim bisa naik kelas ke nasional dengan hadirnya peserta se-Indonesia itu.
“Dengan ini kita bisa saling bertukar informasi, bagaimana orang Kaltim dan agar OPD-OPD ini semakin mengerti mengelola arsip. Melalui pameran juga memberikan dampak kepada pelaku UMKM, bisa menjual produk-produknya,” ucapnya.