Insitekaltim, Samarinda – Program internet gratis desa di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami perkembangan yang menggembirakan. Hingga 21 Juli 2025, jaringan internet telah berhasil dipasang di 252 desa dari total 841 desa yang menjadi target Pemerintah Provinsi Kaltim.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal mengungkapkan bahwa capaian tersebut masih akan terus bertambah dalam waktu dekat. Ia menargetkan hingga akhir bulan Juli, jumlah desa yang tersambung bisa menembus angka 300.
“Target saya 300 desa tercapai sampai akhir bulan ini,” ujar Faisal saat ditemui di BPSDM Kaltim pada Selasa, 22 Juli 2025.
Pemasangan jaringan dilakukan secara bertahap tanpa membatasi wilayah tertentu, melainkan berdasarkan kesiapan teknis dan koordinasi masing-masing desa. Beberapa desa yang telah siap secara infrastruktur diprioritaskan untuk disambungkan terlebih dahulu. Menurut Faisal, pola kerja tim teknis difokuskan pada efisiensi dan percepatan.
“Kita yang mana yang memungkinkan untuk dilakukan, kita pasang. Jadi setiap minggu ada pergerakan, rata-rata 30-an desa per minggu,” jelasnya.
Distribusi progres saat ini menunjukkan Kutai Kartanegara menjadi wilayah dengan cakupan tertinggi yaitu 98 desa. Disusul Kutai Timur 66 desa, Berau 43 desa, Kutai Barat 36 desa, Paser 6 desa, Mahakam Ulu 3 desa, sementara Penajam Paser Utara (PPU) masih dalam tahap persiapan karena belum ada desa yang tersambung. Ketidakhadiran di PPU menurut Faisal lebih kepada giliran pengerjaan teknis di lapangan.
“Kita mau mulai aja, karena mungkin timnya lagi di daerah lain. Jadi masuknya bergiliran,” terangnya.
Proyek ini melibatkan empat penyedia layanan internet Internet Service Provider (ISP) yakni Telkom, Telkomsel, Comtelindo, dan Icon+. Dari data yang dihimpun, Telkom sudah menggarap 108 desa, Telkomsel 65 desa, Comtelindo 72 desa, dan Icon+ baru 7 desa. Seluruh proyek ini dimulai setelah kontrak layanan resmi diklik pada awal Mei 2025.
“Sejak MoU ditandatangani 21 April, awal Mei kami langsung masuk katalog, dan minggu kedua sudah jalan pemasangan,” kata Faisal
Proyek ini adalah bagian dari program prioritas yang dijanjikan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji. Internet desa ini ditujukan untuk menunjang pelayanan publik di wilayah pedesaan. Fasilitas pertama yang diprioritaskan adalah kantor desa, kemudian menyusul puskesmas, sekolah, dan ruang publik lainnya.
Diskominfo juga mendorong agar warga dapat mengakses jaringan tersebut secara berbayar melalui kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) atau langsung ke provider.
“Kalau kabel induknya sudah masuk ke satu desa, sebenarnya gampang. Kalau desa ingin bayar, setiap rumah tinggal tarik aja yang penting kan akses utama udah dibuka,” tutur Faisal.
Ia menegaskan bahwa konsep utama dari program ini adalah membuka akses seluas mungkin, agar masyarakat bisa menjangkau internet dengan harga terjangkau.
Diskominfo sendiri masih merencanakan waktu peluncuran resmi program ini. Faisal berharap peluncuran bisa dilakukan saat jumlah desa yang terhubung sudah mendekati 300.
“Kalau sudah bisa sampai 300-an lah, ya mendekati separuh dari target, baru kita launching,” pungkasnya.
Program internet desa ini diharapkan mampu memperkecil kesenjangan digital antara kota dan desa, memperluas akses informasi, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan publik di Kaltim. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri