
Insitekaltim, Sangatta – Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang tertarik dengan program bantuan alat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk masyarakat Kutim yang berprofesi nelayan.
Mesin dengan alat konversi BBM ke bahan bakar yang berjenis gas, merupakan mesin yang menggunakan energi alternatif yang murah dan efesien di tengah harga harga bahan bakar minyak meningkat.
“Gasnya itu menggunakan gas LPG, ini sangat murah dan terjangkau,” tuturnya.
Kasmidi Bulang mengakui jika dirinya tertarik dan ingin mengadopsi penyaluran bantuan alat ini guna membantu para nelayan yang ada di Wilayah Kabupaten Kutai Timur.
Tak membutuhkan waktu lama, Kasmdi langsung menanyakan kisaran biaya yang dibutuhkan dalam pengalokasian mesin, terutama harga satuan per mesin ke pihak perwakilan Honda.
“Tadi saya tanya berapa harganya, agar APBD kita 2023 bisa dianggarkan untuk ini,” jelasnya kepada Insitekaltim usai mengikuti kegiatan pembukaan sosialisasi dan penyerahan simbolis bantuan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) kepada nelayan di Kutai Timur (Kutim), Kamis (17/11/2022).
Penggelontoran dengan menggunakan APBD tahun 2023, karena terdapat pos anggaran yang belum diketahui peruntukannya.
Kendati demikian, pengadaan alat tersebut harus di sesuaikan dengan harganya mesin dan kemampuan anggaran daerah. Karena itu Kasmidi pun menugaskan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutim untuk mencari informasi di e-Katalog untuk pengadaan alat dan kesiapan anggaran.
“Saya tugaskan DKP untuk mengecek e-katalog, karena mesin yang mempu mengonversikan BBM ke BBG tidak hanya menguntungkan dari segi penggunaan bahan bakar, tapi juga ramah lingkungan,” tuturnya.
Ia pun berterima kasih kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan DPR RI karena telah memperhatikan 300 nelayan Kutai Timur.
“Untuk para nelayan saya minta gunakan sebaik mungkin dan jangan diperjual belikan alat ini,” tandasnya