Insitekaltim,Samarinda – Dalam upaya transformasi pendidikan menuju digitalisasi, Google for Education menggelar kegiatan Lokakarya Cara Baru untuk Belajar di Ballroom Hotel Aston Samarinda, Selasa (9/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut hadir Chrome Program Manager Google for Education Indonesia Rahmadi Sianipar Renyut. Hadir juga berbagai unsur pengambil kebijakan dan instansi vertikal serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dari 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur (Kaltim).
Rahmadi membuka acara dengan mencontohkan sebuah ilustrasi perbedaan produk dari 100 tahun lalu dan saat ini. Dari setiap ilustrasi yang ditampilkan, semua mengalami perkembangan dan perbedaan yang mencolok baik dari segi teknologi dan fungsi.
Namun, ketika ditunjukkan ilustrasi siswa yang sedang belajar, saat ini belum banyak mengalami perbedaan. Terutama metode pendidikan di Indonesia yang masih cenderung memakai kertas dan alat tulis.
Beberapa negara maju, menurut Rahmadi seperti Amerika dan Jepang mulai menerapkan sistem pembelajaran berbasis online dan menggunakan teknologi pintar. Misalnya tablet atau komputer. Penggunaan teknologi ini jauh lebih intens daripada kertas dan alat tulis manual.
“Di negara lain sudah ada pola pendidikan yang berbeda, mereka disuruh bawa perangkat. Misal Amerika, China, Jepang sudah menerapkan. Indonesia bagaimana? Di daerah kita juga sudah ada, tetapi belum merata,” ujarnya.
Di masa depan akan terjadi empat tren global dalam pendidikan di Indonesia. Rahmadi menjelaskan pertama, peningkatan kebutuhan global akan pemecahan masalah melalui pendidikan.
Ia menyampaikan para siswa yang dihasilkan melalui pendidikan saat ini diharapkan mampu memecahkan berbagai kebutuhan dan masalah yang relevan di masa depan.
“Kedua, membuat pelajaran jadi lebih personal. Ketiga, meningkatkan kemampuan belajar dan keempat, mengevaluasi kembali kemajuan siswa,” tuturnya.
Untuk itu, Google for Education memperkenalkan Chromebook sebagai solusi transformasi digitalisasi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Chromebook adalah jenis laptop baru yang dirancang untuk membantu pengguna menyelesaikan berbagai aktivitas dengan lebih cepat dan lebih mudah.
Lebih rinci, para partisipan yang hadir diperkenalkan berbagai fitur canggih yang ditawarkan Chromebook. Adapun Rahmadi mengungkapkan terdapat empat cara memulai untuk memanfaatkan Chromebook. Metode Mercusuar atau metode yang di mana guru akan menggunakan Chromebook untuk presentasi di depan kelas menggunakan proyektor.
Metode Api Unggun. metode ini meminta siswa untuk terbagi dalam sebuah kelompok dan di setiap kelompok akan diberikan Chromebook dan akun pembelajarannya.
Metode Duet. Metode ini dilakukan dengan siswa menggunakan secara bersamaan Chromebook dan membahas tugas atau isu yang sama dengan akun pembelajarannya. Terakhir, metode Orkestra. Siswa diminta menggunakan Chromebook masing-masing.
Metode-metode tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan serta ketersediaan Chromebook di sekolah nantinya. Dengan kecanggihan yang diberikan, Google siap mengawal tranformasi digitalisasi bagi pendidikan di Indonesia.
“Kita punya lini Chromebook, akun Google Workspace. Kita juga punya pelatihan pengembangan guru untuk pengembangan guru berkelanjutan, Google Arts & Culture, Google Classroom,” jelasnya.
Rahmadi juga menyampaikan harapan besar Google kepada seluruh pihak, utamanya para pengambil kebijakan di dunia pendidikan. Pihaknya mengajak dunia pendidikan bertahap untuk mengaplikasikan teknologi dalam ruang kelas.
“Kami dari Google ini bekerja sama dengan Disdik dan instansi yang berada di pendidikan lain dan berharap adanya perubahan pola belajar di kelas ke depannya,” tutupnya.
Ke depannya dengan Chromebook, para tenaga pendidik tidak lagi perlu berlama-lama mengerjakan laporan atau membuat berbagai materi yang diperlukan dalam mengajar. Dengan bermodalkan kecerdasan artificial intelligence (AI) bernama Gemini, semua dapat diselesaikan hanya sekian detik dan menit.
Mengerjakan soal atau kuis bagi siswa sangatlah aman dan dipastikan tidak dapat mencontek. Itu karena Chromebook akan otomatis menghilangkan tools lain ketika siswa membuka link soal.
Sekolah juga tak lagi perlu takut apabila siswa mencoba membuka situs-situs berbahaya ataupun situs pengganggu lainnya. Dengan bantuan admin, situs-situs tersebut akan diblokir secara merata di seluruh Chromebook lainnya yang terhubung dengan admin.
Berdasarkan fitur-fitur tersebut, sistem belajar dan mengajar akan dipermudah. Efektivitas dan efisiensi yang ditawarkan juga membuat para guru dan mahasiswa memiliki lebih banyak waktu mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.