Reporter : Romi Ali Darmawan- Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda- Sekitar 25 tahun lebih, Adipura tak pernah singgah lagi di Kota Tepian, Samarinda. Meski ditahun 1989 dan 1995 H. Waris Husain Walikota Samarinda yang Ke -6 berhasil menggenggam Piala Adipura tersebut.
Piala Adipura sendiri merupakan sebuah penghargaan bagi kota yang ad di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura sendiri diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Saat ditemui usai mengisi kegiatan Expose “Adipura 2025″ Tahun 2019, dalam rangka menjemput Adipura” Nurrahmani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda menjelaskan, bahwa hambatan terbesar Samarinda adalah tidak adanya lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sesuai dengan indikator penilaian Pasalnya TPA yang ada sudah kelebihan kapasitas bahkan akan di bawa ke Sambutan untuk TPA sementara, dalam tiga tahun mendatang, Pemkot akan melakukan kajian terhadap 2 opsi lahan yaitu di Palaran dan Batu Cermin, untuk pembangunan TPA yang desuai dengan Indikator,”ucapnya
Adipura sendiri memiliki dua kriteria yaitu Indikator kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota, dan indikator pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap.
“Kita berharap pemerintah pusat bisa membangunkan TPA yang sesungguhnya seperti apa ,”ujar Nurrahmani, saat ditemui usah mengisi kegiatan, di Aula rRmah Jabatan Wali Kota Samarinda, Kamis (12/09/2019) pagi hari tadi.
Nurrahmani menyampaikan, bahwa ketika TPA tadi sudah berhasil terpenuhi, Nurrahmani optimis bisa mendapatkan Piala Adipura di tahun mendatang.
“Kalo untuk target, kita hanya berharap di plakat, tapi kalau Adipura saya tidak bisa berbicara banyak, kecuali nantinya kita sudah memenuhi Indikator, dalam hal TPA, mungkin kita bisa mendapatkan Adipura kedepannya,” kata Nurrahmani.mantan Camat Sungai Kunjang