Insitekaltim,Samarinda – Gubernur Kaltim Isran Noor berpesan agar mahasiswa dan warga terdampak konflik Sudan ditangani dengan baik. Artinya, tak hanya soal kepulangan kembali ke daerah, melainkan juga urusan pendidikan mereka selanjutnya.
Pesan tersebut ia sampaikan sebelum bertolak memenuhi undangan World Bank untuk acara South South Knowledge Exchange in Brazil.
“Pak Gubernur pesan agar masalah pendidikan mahasiswa Sudan ini segera dikoordinasikan oleh OPD terkait ke kementerian supaya mereka tenang dan tidak trauma berkelanjutan,” kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kaltim Syarifah Alawiyah di Samarinda, Senin (1/5/2023).
Hal itu, lanjut Yuyun sapaan akrabnya, dikarenakan Isran udah menerima laporan jika lima mahasiswa Kaltim yang dievakuasi dari Sudan tidak lagi sempat membawa berkas-berkas ijazah dan kelengkapan administrasi lainnya.
“Infonya, saat kuliah di sana mereka harus menyerahkan ijazah asli ke universitas. Sementara saat perang pecah, semuanya panik, bahkan gedung-gedung sudah banyak hancur. Mereka bahkan tidak tahu kampus mereka sudah seperti apa,” sebut Yuyun mengisahkan kepanikan mahasiswa Sudan.
Yuyun menceritakan, saat evakuasi dilakukan, mereka sudah tidak sempat berpikir untuk ke kampus mengambil ijazah karena dentuman bom dan bising peluru terus menghantui mereka. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi beberapa mahasiswa sudah memasuki masa akhir perkuliahan.
Kepala Kantor Perwakilan Pemprov Kaltim di Jakarta Raihan Fida Nuzban mengungkapkan, para mahasiswa yang baru saja tiba di Indonesia dari Sudan akan difasilitasi untuk beristirahat di Mes Pemprov Kaltim di Jalan Kramat II Jakarta sesuai arahan Isran.
“Minggu sore kemarin sudah masuk mes kita sebanyak empat mahasiswa. Dua lagi nanti akan menyusul. Satu mahasiswa akan tiba hari ini dan satu mahasiswa menjadi relawan membantu mahasiswa lainnya di Asrama Haji Pondok Gede. Tapi sore ini mereka juga akan bergabung ke mes kita,” ungkapnya.
Isran juga mengarahkan agar OPD Pemprov Kaltim harus bisa memberikan rasa tenang bagi mahasiswa agar tidak berlarut-larut dengan trauma yang mereka alami.
“Besok rencana kami akan bawa mereka untuk rekreasi agar lebih rileks dan tenang. Apalagi Pak Gubernur juga sudah meminta OPD terkait untuk membantu bagaimana kelanjutan pendidikan mereka,” ucapnya.
Fida mengaku juga sudah menyampaikan salam orang nomor satu Benua Etam yang tidak sempat menerima mahasiswa karena harus terbang ke Brazil pada saat bersamaan.
“Pak Gubernur juga minta agar mahasiswa asal Kaltara ditampung di mes kita. Bagaimana pun dia juga saudara kita,” pungkas Fida meneruskan pesan Gubernur Isran Noor.