Insitekaltim, Samarinda – Wali Kota Samarinda Andi Harun turun langsung meninjau proses pembongkaran lanjutan bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Lambung Mangkurat, Jumat (6/12/2024).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Samarinda untuk mengembalikan fungsi sungai dan mendukung pengendalian banjir, sekaligus merevitalisasi kawasan tersebut dengan konsep inovatif yang berpotensi menarik wisatawan.
Proses pembongkaran yang dimulai sejak Kamis kemarin itu mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat. Hal ini membuat Andi Harun terkejut sekaligus bangga atas respons positif yang diberikan warga Samarinda.
“Alhamdulillah, dukungan masyarakat di luar dugaan. Biasanya, program seperti ini alot karena kontroversi, tetapi kali ini warga justru sangat mendukung,” ungkap Andi Harun.
Antusiasme warga menjadi pendorong bagi Pemkot Samarinda untuk terus melanjutkan program tersebut. Di lokasi, ia bahkan menyaksikan langsung simbolis pembongkaran sebuah bangunan oleh Dinas PUPR.
Dalam kunjungannya, Andi Harun memaparkan rencana pengembangan lanjutan setelah pembongkaran selesai. Salah satu konsep yang dipertimbangkan adalah bedah fasad atau perbaikan tampilan depan rumah warga di sepanjang Jalan Lambung Mangkurat.
“Kalau memungkinkan, kita akan benahi tampilan depan rumah agar lebih menarik dari sisi wisata. Nantinya, ini akan dibiayai pemerintah,” ujar Andi Harun.
Tak hanya revitalisasi fisik, kawasan tersebut juga direncanakan menjadi destinasi kuliner yang mengangkat ciri khas Samarinda. Jalan Lambung Mangkurat, yang sudah dikenal sebagai “Kampung Nasi Kuning”, akan diperkuat sebagai brand wisata kuliner.
“Ada ide menarik untuk menjadikan kawasan ini sebagai pusat kuliner nasi kuning. Ini bisa menjadi identitas baru bagi Samarinda,” tambahnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian itu berharap, pengembangan kawasan ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal sekaligus memperkuat daya tarik wisata kota.
Selain pembongkaran bangunan di bantaran SKM, Wali Kota Andi Harun juga meminta perhatian khusus untuk pembongkaran rumah di ujung Gang Bakti menuju Jalan Gatot Subroto. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki akses keluar masuk kendaraan ke kawasan tersebut.
“Meski satu bangunan belum masuk program segmen ini, kami pastikan akses akan dipermudah agar mobilitas masyarakat tidak terganggu,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Andi Harun berharap kawasan bantaran SKM yang telah dibersihkan dapat bertransformasi menjadi ruang publik yang tidak hanya fungsional tetapi juga menarik secara estetika.
“Ini bukan hanya soal pengendalian banjir, tetapi juga tentang membangun ikon baru bagi Samarinda yang mengangkat kearifan lokal,” tutupnya.