Insitekaltim Aceh- Tiba di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam tepatnya di Aceh Barat, Gubernur Kaltim yang juga Ketua Umum Perhimpunan Penyuluhan Pertanian Indonesia (Perhiptani) Dr H Isran Noor bersama Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah diterima Bupati Aceh Barat H Ramli MS, di Pendopo Wakil Bupati Aceh Barat. Gubernur Isran Noor diterima secara adat dengan dipeusijuk atau ditepung tawar oleh Bupati Aceh Barat Ramli, Ketua MAA Aceh Barat H Tjut Agam dan Ketua MPU Aceh Barat Tgk Abdul Rani Asian, Sabtu (3/11/2018) malam.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Sekda Aceh, para kepala SKPA, serta unsur Forkopimda Kabupaten Aceh Barat.
Kehadiran Gubernur Isran Noor sebagai undangan pembukaan Jambore Penyuluh Pertanian ke -2 se-Provinsi Aceh yang dibuka Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Ahad (4/11/2019).
“Saya mengapresiasi atas undangan ini. Semoga pertanian di Indonesia semakin maju, terutama para penyuluhnya semakin profesional dan berkualitas,” kata Isran Noor.
Sebelum pembukaan Gubernur Isran menghadiri silaturrahmi dan tatap muka bersama Bupati Aceh Barat di Pendopo Wakil Bupati, Desa Suak Indrapuri Meulaboh Aceh Barat.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan sangat bersyukur karena kedatangan seorang tokoh nasional, yaitu Gubernur Kaltim yang juga Ketua Umum Perhiptani di Bumi Teuku Umar.
Nova memuji Gubernur Kaltim Isran Noor terkenal dengan silaturahminya. “Itulah keunggulan beliau, beliau mempunyai kawan di seluruh Indonesia, karena beliau sangat rajin melakukan selaturahmi, dulu kami sama-sama di Demokrat, beliau Ketua Partai Demokrat Kaltim sedangkan saya Ketua Demokrat Aceh. Tapi sekarang pak Isran Noor sudah tidak di Demokrat lagi,” Jelas Nova.
Nova menambahkan Provinsi Kaltim adalah Provinsi nomor satu terkaya di Indonesia, sedangkan Aceh Nomor tiga. Kaltim mempunyai kontribusi besar dalam membangun Indonesia, begitu juga Aceh yang juga penyumbang terbesar berdirinya Republik Indonesia.
Diketahui, Peusijuk adalah ritual adat budaya aceh. Mirip dengan prosesi tepung tawar adat melayu.
Peusijuk dilakukan untuk keselamatan, ketentraman, kebahagiaan, selamat datang, akan dan setelah menunaikan ibadah haji bahkan untuk memulai suatu usaha. Pelaksanaan biasa dilakukan oleh tokoh agama atau adat yang dituakan dalam masyarakat dengan doa-doa kepada Allah SWT
(sumber humasprov kaltim).