INSITEKALTIM SAMARINDA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim meyakini pencoblosan 27 Juni 2018 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur akan sukses dan tetap berjalan sesuai keinginan bersama dalam turut serta mensukseskan Pilgub Kaltim mendatang.
Menurut Ketua KPU Kaltim Mohammad Taufik kepada insitekaltim, bahwa,Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, meyakini pelaksanaan pencoblosan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 27 Juni 2018, tetap optimis akan sukses dan pemilih akan memanfaatkan momen Pilgub, yang disampaikan diruang kerjanya Jl. Basuki Rahmat Samarinda, Jum’at (20/4/2018)
Berkenaan adanya sinyelimen pilgub Kaltim sepi pemilih, itu hak mereka menyikapi atau menilainya. Kami berkeyakinan bahwa pencoblosan 27 Juni, tidak akan berkurang atau sepi pemilih dengan melihat beberapa faktor.
Pertama, karena Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang bertarung dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, mempunyai komitmen bersama untuk mensukseskan Pilgub Kaltim mendatang
“Dan kedua,kedekatan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan masyarakat, karena calon yang tampil dikontestan Pilgub Kaltim merupakan tokoh dan bahkan menjabat walikota dan mantan walikota. Hal ini tidak diragukan lagi dari mereka,”jelasnya
Faktor ketiga, kami telah melibatkan seluruh komponen yang ada, dari tingkatan bawah dengan program coklit, PPS,PPK dan seluruh KPUD Kabupaten/Kota untuk menggerakkan seluruh komponen yang dimiliki oleh KPU Kaltim,” kata Taufik
Muhammad Husni Fahruddin Ketua Timses AnNur, menyampaikan kepada insitekaltim via Whatsapp, kebijakan pemerintah yang memutuskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak 27 Juni 2018, terancam sepi peminat sehingga akan menurunkan tingkat partisipasi pemilih.
“Hal ini disebabkan karena Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 15 Juni 2018 sampai 16 Juni 2018, otomatis hari libur nasional jatuh pada tanggal yang sama, menjadi waktu yang krusial untuk disikapi jauh hari oleh pemerintah dan penyelenggara pemilihan umum.
Sebab waktu merupakan hal yang fundamental dan strategis dalam sebuah indikator keberhasilan pemilihan umum khususnya tingkat partisipasi pemilih.
Adanya, Pemerintah Pusat menetapkan cuti bersama bagi ASN, tanggal 11-20 Juni 2018, di revisi kembali dengan menambahkan hari libur menjadi tiga hari sehingga libur ASN dimulai dari tanggal 11-23 Juni 2018, karena 24 Juni 2018 adalah hari minggu
Maka ASN baru kembali bekerja pada hari Senin tanggal 25 Juni 2018, kurang satu hari lagi, tepat tanggal 27 Juni 2018, pelaksanaan pilkada serentak di langsungkan.
Selain anak sekolah atau pelajar diperkirakan libur di mulai dari 11 Juni 2018 sampai 7 Juli 2018, belum lagi libur mahasiswa yang biasanya tidak jauh berbeda dengan libur pelajar, sehingga dapat dipastikan saat Pilkada serentak pelajar dan mahasiswa sedang melaksanakan liburan.
Berdasarkan kalender ASN, kalender pelajar dan kalender mahasiswa yang dijelaskan di atas, maka tepat 27 Juni 2018, rakyat Indonesia yang psikologisnya masuk dalam suasana lebaran dengan agenda spritual Hari Raya Idul Fitri.
Dengan kegiatan utama yakni pulang kampung, dan segudang acara lainnya, ditambah faktor hari libur bagi ASN, pelajar dan mahasiswa yang berada pada interval waktu pelaksanaan pilkada serentak di seluruh Indonesia
“Maka membuat Pilkada terancam sepi peminat sebab pemilih sedang melaksanakan liburan bersama keluarga dan masih dalam suasana lebaran sehingga tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2018, akan menjadi terendah sepanjang perhelatan demokrasi di Indonesia,”ungkapnya
Wartawan : Sukri (20/4/2018)
Menurut Ketua KPU Kaltim Mohammad Taufik kepada insitekaltim, bahwa,Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, meyakini pelaksanaan pencoblosan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 27 Juni 2018, tetap optimis akan sukses dan pemilih akan memanfaatkan momen Pilgub, yang disampaikan diruang kerjanya Jl. Basuki Rahmat Samarinda, Jum’at (20/4/2018)
Berkenaan adanya sinyelimen pilgub Kaltim sepi pemilih, itu hak mereka menyikapi atau menilainya. Kami berkeyakinan bahwa pencoblosan 27 Juni, tidak akan berkurang atau sepi pemilih dengan melihat beberapa faktor.
Pertama, karena Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang bertarung dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, mempunyai komitmen bersama untuk mensukseskan Pilgub Kaltim mendatang
“Dan kedua,kedekatan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan masyarakat, karena calon yang tampil dikontestan Pilgub Kaltim merupakan tokoh dan bahkan menjabat walikota dan mantan walikota. Hal ini tidak diragukan lagi dari mereka,”jelasnya
Faktor ketiga, kami telah melibatkan seluruh komponen yang ada, dari tingkatan bawah dengan program coklit, PPS,PPK dan seluruh KPUD Kabupaten/Kota untuk menggerakkan seluruh komponen yang dimiliki oleh KPU Kaltim,” kata Taufik
Muhammad Husni Fahruddin Ketua Timses AnNur, menyampaikan kepada insitekaltim via Whatsapp, kebijakan pemerintah yang memutuskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak 27 Juni 2018, terancam sepi peminat sehingga akan menurunkan tingkat partisipasi pemilih.
“Hal ini disebabkan karena Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 15 Juni 2018 sampai 16 Juni 2018, otomatis hari libur nasional jatuh pada tanggal yang sama, menjadi waktu yang krusial untuk disikapi jauh hari oleh pemerintah dan penyelenggara pemilihan umum.
Sebab waktu merupakan hal yang fundamental dan strategis dalam sebuah indikator keberhasilan pemilihan umum khususnya tingkat partisipasi pemilih.
Adanya, Pemerintah Pusat menetapkan cuti bersama bagi ASN, tanggal 11-20 Juni 2018, di revisi kembali dengan menambahkan hari libur menjadi tiga hari sehingga libur ASN dimulai dari tanggal 11-23 Juni 2018, karena 24 Juni 2018 adalah hari minggu
Maka ASN baru kembali bekerja pada hari Senin tanggal 25 Juni 2018, kurang satu hari lagi, tepat tanggal 27 Juni 2018, pelaksanaan pilkada serentak di langsungkan.
Selain anak sekolah atau pelajar diperkirakan libur di mulai dari 11 Juni 2018 sampai 7 Juli 2018, belum lagi libur mahasiswa yang biasanya tidak jauh berbeda dengan libur pelajar, sehingga dapat dipastikan saat Pilkada serentak pelajar dan mahasiswa sedang melaksanakan liburan.
Berdasarkan kalender ASN, kalender pelajar dan kalender mahasiswa yang dijelaskan di atas, maka tepat 27 Juni 2018, rakyat Indonesia yang psikologisnya masuk dalam suasana lebaran dengan agenda spritual Hari Raya Idul Fitri.
Dengan kegiatan utama yakni pulang kampung, dan segudang acara lainnya, ditambah faktor hari libur bagi ASN, pelajar dan mahasiswa yang berada pada interval waktu pelaksanaan pilkada serentak di seluruh Indonesia
“Maka membuat Pilkada terancam sepi peminat sebab pemilih sedang melaksanakan liburan bersama keluarga dan masih dalam suasana lebaran sehingga tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2018, akan menjadi terendah sepanjang perhelatan demokrasi di Indonesia,”ungkapnya
Wartawan : Sukri (20/4/2018)