Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Sutomo Jabir mengutarakan harapannya terhadap pilkada serentak yang akan dilangsungkan 9 Desember mendatang, terkhusus di Kota Bontang agar dapat berjalan dengan baik dan aman.
Menjelang debat perdana calon wali kota Bontang yang sempat tertunda pekan lalu akan kembali digelar malam nanti, Sabtu (7/11/2020) pukul 20.00 Wita, bertempat di Hotel Grand Mutiara.
Menurut Sutomo Jabir, calon wali kota Bontang Basri Rase sudah sangat menguasai materi debat. Sebagai salah satu partai pengusung pihaknya tetap optimis dan semangat dalam kontestasi pilkada serentak 9 Desember mendatang.
“Kami selaku partai pengusung sangat loyal mendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bontang 2020 nomor urut 1 (Basri Rase – Nadjirah). Kami berharap Basri tetap semangat untuk memenangkan kontestasi pilkada ini,” kata Sutomo Jabir melalui telepon seluler, Sabtu (7/11/2020).
Dijelaskan Sutomo, bahwa tahapan debat merupakan rangkaian yang sudah diagendakan KPU Bontang untuk memaparkan visi dan misi calon wali kota Bontang 2020. Sehingga masyarakat Bontang lebih mudah menentukan pilihannya.
“Ini adu visi dan misi, adu pemikiran untuk memajukan Kota Bontang. Kami berharap masyarakat teredukasi dengan hadirnya debat ini,” tegasnya.
Sutomo menuturkan bahwa KPU Bontang sebagai penyelenggara harus netral. Semua elemen masyarakat dapat mengawal demokrasi Bontang lebih baik lagi. Demokrasi bisa dilakukan dengan cara-cara yang beradab, sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas.
Tidak lupa Sutomo berpesan agar masyarakat menjaga kedamaian daerah, tidak mudah diadu-domba. Demikian juga dengan keberadaan media massa, jelas memberikan dampak yang sangat besar khususnya dalam dunia politik.
Peran media massa dapat menggiring opini publik akan suatu hal, termasuk tentang baik atau buruknya figur seorang politikus. Media massa dan media sosial juga menjadi sangat relevan dalam pembentukan framing seorang pejabat publik.
“Masyarakat Bontang yang cerdas akan sangat selektif dan berhati-hati ketika mengonsumsi informasi dari media massa maupun media sosial. Media sosial juga terkadang tak sedikit menyuguhkan berita tidak sesuai dengan fakta termasuk ujaran kebencian,” tutupnya.