Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting di seluruh kabupaten/kota. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Gubernur Kaltim Kota Samarinda, Selasa, 18 November 2025
Dalam pemaparannya, Seno Aji menyebut prevalensi stunting di Kaltim menurun 0,7 persen. Angka tersebut masih berada sedikit di bawah capaian nasional.
“Kita di bawah dari rata-rata nasional, di mana nasional sudah turun 1 persen lebih, namun kita baru turun 0,7 persen,” ungkapnya.
Wagub turut mengapresiasi sejumlah daerah yang menunjukkan progres signifikan dalam upaya menekan angka stunting.
“Kami berterima kasih kepada tiga kabupaten yaitu Kutai Kartanegara (Kukar) yang sudah jauh di bawah rata-rata provinsi kemudian Bontang dan Samarinda,” tuturnya.
Meski demikian, beberapa wilayah dinilai masih membutuhkan perhatian lebih serius agar Kaltim dapat menekan prevalensi stunting sesuai target nasional.
“Akan tetapi memang ada beberapa kabupaten lain seperti Kutai Timur dan Balikpapan yang perlu perhatian khusus agar tingkat prevalensi stunting kita benar-benar bisa di bawah rata-rata nasional,” tambahnya.
Seno Aji kemudian menjelaskan strategi yang harus diperkuat di lapangan. Ia menegaskan pentingnya intervensi spesifik di sektor kesehatan sebagai pondasi utama.
“Ada beberapa kunci keberhasilan yang harus kita jalankan yaitu yang pertama adalah intervensi spesifik di sektor kesehatan seperti pemenuhan gizi ibu hamil, remaja putri, ASI eksklusif, imunisasi,” jelasnya.
Kata dia, Intervensi tersebut merupakan faktor yang berdampak langsung terhadap tumbuh kembang anak pada masa awal kehidupan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya intervensi sensitif yang memerlukan kolaborasi lintas sektor.
“Kemudian yang kedua adalah intervensi sensitif, meliputi akses sanitasi, air bersih, pendidikan, ketahanan pangan, dan perlindungan sosial serta lingkungan sehat,” ucapnya.
Seno Aji optimistis bahwa kerja bersama seluruh pemangku kepentingan akan mendorong penurunan stunting lebih cepat di tahun mendatang.
“Kita berharap bahwa tahun depan nilai stunting Kalimantan Timur benar-benar turun dan sesuai dengan prevalensi stunting nasional,” pungkasnya.

