Insitekaltim,Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menyebut persediaan hewan kurban sapi menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Kaltim hingga saat ini tercukupi, yakni mencapai 12.267 ekor dengan kebutuhan hewan kurban sapi sebanyak 11.194 ekor.
“Sesuai laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim untuk hewan kurban kita cukup dalam menghadapi Hari Raya Kurban tahun ini,” kata Isran didampingi Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan, Jumat (16/6/2023).
Maka dari itu, Isran mengimbau masyarakat untuk tidak panik atau khawatir mengenai ketersediaan hewan kurban. Namun tetap memiliki antusias tinggi untuk berkurban seperti tahun sebelumnya.
“Semoga masyarakat kita semangat berkurbannya tinggi karena hewan kurban, khusus sapi saja sudah tersedia melebihi kebutuhan,” harapnya.
Sementara harga per ekor, tambahnya, berkisar mulai dari Rp17 juta hingga Rp35 juta.
Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan memaparkan, populasi ternak sapi perah di Provinsi Kaltim sebanyak 69 ekor, ternak kambing ada 59.138 ekor, ternak domba 649 ekor dan ternak babi 46.298 ekor.
“Jadi, alhamdulillah ketersedian hewan kurban kita cukup dan berlebih,” jelasnya.
Selain itu, guna mendukung kesiapan menjelang Hari Raya Kurban, Pemprov Kaltim juga melaksanakan pelatihan dan sertifikasi kompetensi juru sembelih halal (juleha), memberikan bantuan peralatan potong hewan kurban, mengedukasi pemotongan ternak kurban yang halal dan penanganan daging kurban yang higienis serta menyebarkan informasi pemotongan hewan kurban melalui leaflet.
Ia menambahkan, DPKH telah membentuk Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Hewan Kurban dan Daging Kurban 2023. Bahkan, pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim telah bergerak melaksanakan pemeriksaan hewan kurban di lapak-lapak penjualan hewan kurban.
“Insyallah tim provinsi akan bergerak melakukan pemeriksaan ante mortem hewan kurban pada H-2 dan post mortem pada saat Hari H dan H+1,” sebutnya.
Selain dari lokal stok sapi juga didatangkan dari luar Kaltim, yakni dari Kalsel, Palu, NTT dan NTB. Untuk kambing, selain dari lokal, didatangkan dari Kalsel, Palu, Jatim dan Jateng.