Insitekaltim,Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda menggelar acara Sosialisasi dan Konsultasi Publik Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (Juknis PPDB) di Hotel Grand Sawit Samarinda, Senin (29/4/2024).

Kepala Disdikbud Kota Samarinda Asli Nuryadin menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi juknis PPDB ini merupakan kegiatan rutin tahunan untuk menyambut PPDB dalam waktu dekat.
Bahkan sosialisasi ini masih menggunakan regulasi yang sama, yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
“Kegiatan sosialisasi PPDB ini rutin kita laksanakan setiap tahun dan permendikbud relatif sama dengan yang lalu, nomor 1 tahun 2021,” jelasnya.
Kemudian, Asli mengungkapkan bahwa sering kali ia mendapat pertanyaan terkait kendala sistem PPDB. Ia menegaskan bahwa kendala sudah didapatkan sejak sistem-sistem PPDB lainnya.
Namun, ia mengaku bahwa sistem PPDB saat ini adalah yang terbaik karena mampu mengakomodasi banyak hal yang dalam satu waktu.
“Terakomodir zonasi, anak pejabat yang pindah antardaerah, anak guru terakomodir, kemudian untuk afirmasi terakomodir, prestasi akademik dan non akademik juga, semua,” ungkapnya.
Walau diakuinya sebagai sistem yang terbaik, tidak menutup mata pihaknya menyampaikan adanya kendala yang kerap kali disampaikan orang tua siswa.
Sistem zonasi membuat beberapa siswa tidak mendapat kursi, sebab jumlah kursi di sekolah yang berada di zona siswa tersebut tidak mampu menampung seluruh calon siswa akibat sekolah yang terbatas.
Ada juga kendala seperti calon siswa lebih sedikit di wilayah zonasi tersebut, sehinggav jumlah pendaftar tidak banyak.
“Misal SMP 2 itu daya tampung tidak cukup untuk lingkungan sekitar, tapi ada sekolah yang keberadaannya kuota kelebihan. Itu anak di sekitar yang masuk di sekolah tidak banyak,” bebernya.
Asli Nuryadin berharap melalui sosialisasi ini dapat menjadi wadah diskusi bersama untuk memberi masukan, sehingga bisa menambah kualitas dan kuantitas pelaksanaan PPDB 2024.
“Kita tidak mau merepotkan orang tua jadi by android, di hp sudah bisa daftar. Kecuali yang ragu atau gaptek, itu masih dibantu kawan di sekolah. Prinispnya kalau tidak diterima di sekolah A, maka sistem kita akan automatically masuk ke sekolah lain,” tutupnya.