Insitekaltim,Samarinda – Dewasa ini teknologi dan internet sudah tak asing lagi keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari. Segenap manfaat bisa dirasakan langsung atas penggunaan teknologi dan internet yang mempermudah kegiatan maupun pekerjaan.
Bahkan, teknologi dan internet sudah merambah ke dunia pendidikan di Indonesia. Setelah terjadi pandemi, gaya belajar dan mengajar di Indonesia ikut berubah mengandalkan teknologi dan internet.
Setelah gaya belajar dan mengajar tersebut berubah, timbul beberapa dampak dan efek samping penggunaannya terutama di kalangan siswa-siswi di sekolah.
Lantaran, siswa-siswi di sekolah mulai terbiasa menggunakan internet untuk mencari solusi dan jawaban soal dari mata pelajaran.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di banyak kalangan. Tak terkecuali Wali Kota Samarinda Andi Harun.Beberapa waktu lalu, Andi Harun menyampaikan usulannya terkait larangan penggunaan handphone di kalangan PAUD, TK, SD dan SMP dalam kegiatan Pengukuhan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Kepala Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Tahun 2023 pada Senin, 20 Maret 2023 lalu.
Terkait usulan itu, Andi Harun menambahkan bahwa larangan tersebut tidak serta merta diberlakukan tanpa adanya persiapan terlebih dahulu.
“Kita tidak langsung melarang, nanti disiapkan sistem dulu,” ujar Andi Harun ketika ditemui di Balai Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (21/3/2023).
Ia menyampaikan akan ada sarana komunikasi yang sebelumnya telah dipersiapkan apabila usulan tersebut terealisasi, yang nantinya akan memudahkan komunikasi antara anak di sekolah dan orang tua.
“Timbul pertanyaan kan, bagaimana nanti orang tua atau keluarga mau hubungi anaknya di sekolah?” ucapnya.
“Sekolah akan menyiapkan (sarana komunikasi) dulu, sehingga keluarga ada alternatif menghubungi siswa di sekolah,” tambahnya.
Andi Harun menyoroti akibat penggunaan internet bagi generasi muda saat ini khususnya siswa-siswi yang kini kurang mampu menguasai ilmu dasar terutama matematika dan sains.
“Siswa kita mendapatkan ilmu pengetahuan secara instan mereka tidak memiliki pengetahuan dasarnya tapi langsung main kalkulator masih langsung main di google terutama matematika dan sains,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian ini mengharapkan usulan tersebut dapat terealisasi dengan terlebih dahulu mendiskusikannya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda.