Insitekaltim, Samarinda – Julukan “Gubernur Konten” yang disampaikan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud kepada Dedi Mulyadi dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI pada Selasa, 29 April 2025, akhirnya mendapat tanggapan langsung dari Gubernur Jawa Barat itu.
Dedi Mulyadi yang belakangan dengan sebutan Kang Dedi Mulyadi alias KDM menilai bahwa istilah tersebut bukan bentuk sindiran, melainkan pujian atas kerja-kerjanya yang aktif disampaikan melalui media sosial.
Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, Dedi mengungkapkan bahwa Rudy Mas’ud, yang juga sahabat lamanya di Partai Golkar, tidak memiliki niat buruk saat menyebut dirinya “Gubernur Konten”.
“Mengenai kalimat Gubernur Konten yang disampaikan oleh Pak Rudy Mas’ud, sebenarnya tujuan awalnya dia ingin memuji saya. Tidak ada tujuan membuat stigma negatif, karena saya tahu beliau sejak dulu sahabat saya di Partai Golkar,” ujar KDM, Jumat 2 Mei 2025.
KDM menambahkan, Rudy justru kerap memberikan semangat dan dukungan terhadap gagasan-gagasan serta aktivitas yang dilakukannya sebagai kepala daerah.
Menurutnya, konten-konten yang ia unggah selama ini bertujuan memberikan edukasi serta memperlihatkan transparansi kinerja pemerintah kepada publik.
“Bahkan dia sering memberikan saya semangat untuk terus mengembangkan ide dan gagasan-gagasan,” tambah KDM.
Ia juga menyebutkan, kalimat asli yang disampaikan Rudy dalam rapat tersebut sebenarnya berbunyi, “Kang Dedi Gubernur, kontennya top,” yang ia nilai bermakna positif.
Tanggapan KDM tersebut sejalan dengan klarifikasi yang sebelumnya disampaikan Rudy Mas’ud. Gubernur Kaltim itu menegaskan bahwa sebutan “Gubernur Konten” adalah bentuk kekaguman terhadap cara KDM menyampaikan program dan kerja-kerja pemerintahannya secara kreatif melalui media sosial.
“Itu bukan sindiran, justru saya kagum dengan cara Kang Dedi menyampaikan kerja-kerjanya lewat media sosial. Itu inspiratif dan patut dicontoh,” ujar Rudy kepada media belum lama ini.