Insitekaltim, Samarinda – Di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri, Samarinda, lansia kini tak sekadar hidup, tapi hidup dengan sehat dan bahagia. Berkat Program Serawa (Sehat Raga dan Jiwa) yang digagas oleh Universitas Mulawarman (Unmul) melalui Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP, senyum dan energi baru hadir di wajah para lansia.
Mereka berkumpul, bergerak, berdiskusi dan berbagi dalam program yang membawa dampak mendalam bagi kesehatan para lansia, Jumat (18/10/2024) lalu.
Dosen dari Prodi Pendidikan Jasmani FKIP Unmul, Didik Cahyono, M.Pd sekaligus narasumber program, menjelaskan bahwa Serawa adalah pendekatan menyeluruh yang memadukan kesehatan fisik, mental dan sosial.
Dengan mengintegrasikan olahraga ringan, dukungan emosional dan edukasi kesehatan, program ini tidak hanya memperpanjang usia tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.
Dalam setiap sesi, para lansia tak hanya mendengar materi tentang pola hidup sehat tetapi juga aktif bertanya dan berbagi pengalaman.
“Kami mendesain edukasi ini agar menyenangkan, sehingga mereka tidak hanya mendapat pengetahuan tapi juga termotivasi menerapkannya di kehidupan sehari-hari,” papar Didik.
Materi yang disampaikan meliputi pola makan, hidrasi, hingga kebiasaan sehat lain yang dapat memperkuat tubuh dan meningkatkan energi.
Melalui kolaborasi dengan dokter, terapis dan psikolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unmul, edukasi ini menjadi lebih efektif dan aplikatif. Para lansia kini tidak hanya tahu, tetapi juga memahami cara menjaga kesehatan dengan lebih baik.
Di bawah arahan Didik Cahyono dan tim, para lansia mengikuti pelatihan relaksasi dan pernapasan. Aktivitas ini membantu mereka melepaskan stres dan mengurangi ketegangan fisik yang kerap hadir di usia lanjut.
“Setiap minggunya, kami ajak mereka melakukan peregangan ringan untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan kualitas tidur,” tutur Didik.
Dengan panduan mahasiswa pendamping, suasana menjadi lebih hidup dan interaktif, menjadikan momen olahraga sebagai momen kebahagiaan.
Selain fisik, kesehatan mental juga menjadi fokus dalam program ini. Lansia didorong untuk berbagi kisah dan berdiskusi dalam kelompok sharing. “Mereka saling mendengarkan, memahami dan mendukung, sehingga rasa kebersamaan semakin terbangun,” ungkap dosen yang dekat sama mahasiswanya itu.
Sesi ini membangkitkan perasaan bahwa mereka bukan hanya peserta program tetapi juga bagian dari keluarga besar Serawa.
Program Serawa kini menjadi contoh nyata pengabdian masyarakat yang tidak hanya terfokus pada hasil jangka pendek, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan. Dengan tiga pilar utama,
Sehat, Raga dan Jiwa, program ini mampu menunjukkan bagaimana pendampingan lansia yang holistik dapat memberikan perubahan positif yang bertahan lama.
“Serawa bisa jadi inspirasi bagi lembaga lain untuk mengembangkan program serupa dan mendukung kesejahteraan lansia di berbagai wilayah,” harap Didik.
Di balik setiap senyum lansia yang hidup lebih sehat dan bahagia, Serawa telah membuktikan bahwa usia hanyalah angka dan kualitas hidup dapat terus dijaga, selama ada dukungan dan perhatian yang tulus.