Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Seorang siswa di Gowa, Sulawesi Selatan mengakhiri hidupnya lantaran depresi akibat banyaknya tugas sekolah selama menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang, Saparudin memberi komentar seputar kejadian tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut bukan kali pertama. Tidak sedikit peserta didik merasa depresi karena beban tugas yang menumpuk selama PJJ.
Saparudin menuturkan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan kepala sekolah maupun guru di Kota Bontang, terkait dengan perkembangan peserta didik dalam pelaksanaan PJJ.
“Sering kami adakan pertemuan kepala sekolah. Kami juga selalu berkomunikasi kepada guru-guru lewat WA. Kalau memberi tugas itu jangan terlalu banyaklah,” kata Saparudin saat ditemui di Gedung Autis Centre Bontang, Jumat (23/10/2020).
Dikatakan Saparudin beban mata pelajaran yang diterima siswa menjadi masalah utama, maka kurikulum disederhanakan agar dapat mengurangi beban tugas peserta didik.
“Ada memang tugas itu wajib karena itu harus dikerjakan. Tapi kalau melampau target tidak mungkinlah. Oleh karena itu kurikulum disederhanakan, tujuannya untuk mengurangi beban tugas siswa,” terangnya.
Saparudin berharap pelajar Bontang dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dapat termonitor dengan baik.
“Untuk pelajar Bontang saya rasa insyaallah sudah aman kok, kami juga selalu memantau,” terangnya.

