Reporter: Nanda – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Rencana pencabutan subsidi tabung gas melon 3 kilogram oleh pemerintah pusat, hingga kini terus – menerus menjadi perbincangan hangat di masyarakat kalangan bawah.
Hingga saat ini Presiden Joko Widodo masih mendengarkan penjelasan dari Kementrian ESDM dan Kementrian Keuangan.
Rata-rata masyarakat kecil meminta agar pencabutan subsidi tersebut tidak terjadi, agar beban ekonomi mereka tidak bertambah tinggi.
Karena tabung gas melon tersebut adalah andalan masyarakat menengah kebawah.
Hal tersebut jelas saja berdampak pada masyarakat karena dengan perihal pencabutan subsidi tersebut jelas sangat berpengaruh pada kebutuhan pokok lainya.
Warga Kutim Enik (45), ibu dua anak ini berharap agar LPG 3 kilogram tidak di cabut subsidinya. Karena untuk sekarang saja harga satu buah tabung melon di pangkalan tertingginya mencapai Rp19.000 (harga eceran).
Kalau membeli di warung-warung biasa, harga-harga tabung gas mencapai Rp 35.000. Itupun stoknya kadang kehabisan jika tidak di pantau terus.
“Semoga saja pemerintah segera memberikan kepastian mengenai pencabutan subsidi dengan pengelolaan yang tepat untuk masyarakat miskin,” ujarnya saat ditemui media.
Hal yang sama juga di katakan oleh Mariam (28). Dia akui bahwa dirinya sangat mengandalkan tabung gas melon tersebut untuk kebutuhan rumah tangganya.
Dirinya menghabiskan menggunakan LPG setiap bulannya sebanyak tiga tabung,untuk 5 orang dalam 1 kepala keluarga (KK).