Insitekaltim, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) kini punya sumber daya guru kejuruan otomotif dari jalur kampus. Program Studi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif IKIP PGRI Kaltim menjadi satu-satunya prodi di provinsi ini yang secara khusus mencetak calon pendidik untuk kebutuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sebanyak 68 mahasiswa dari tiga program studi resmi dikukuhkan sebagai sarjana dalam yudisium tahap pertama, Kamis 17 Juli 2025, di Gedung Serba Guna IKIP PGRI, Samarinda. Dari jumlah itu, 7 berasal dari Prodi Vokasional Teknologi Otomotif yang akan langsung mengisi kebutuhan guru otomotif di sekolah-sekolah.
“SMK di seluruh Kaltim sangat membutuhkan guru otomotif, dan hanya kita satu-satunya yang punya program studi ini di Kalimantan,” ujar Rektor IKIP PGRI Kaltim Suriansyah usai memimpin prosesi yudisium.
Ia menyebutkan, lulusan Prodi Vokasional Teknologi Otomotif bukan hanya disiapkan sebagai pengajar, tetapi juga dibekali keahlian teknis dan pelatihan tambahan agar bisa menjadi pelatih, instruktur, bahkan wirausahawan mandiri di bidang otomotif.
“Kita tidak hanya mencetak guru. Kita juga dorong mereka bisa menciptakan lapangan kerja. Itu yang dibutuhkan Kaltim saat ini,” katanya.
Dalam yudisium tersebut, selain Prodi Otomotif, dua program studi lainnya yang ikut meluluskan sarjana adalah Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Masing-masing juga disiapkan untuk menjawab kebutuhan tenaga pendidik di tingkat SMP dan SMA.
Suriansyah mengungkapkan, lulusan dari Prodi Pendidikan Olahraga banyak dibekali kemampuan tambahan agar tak hanya jadi guru olahraga biasa. Mereka dibina untuk mampu menjadi pelatih cabang-cabang olahraga populer seperti bola voli, basket, futsal, dan pencak silat. Kampus bahkan menjalin kerja sama dengan induk organisasi olahraga untuk sertifikasi resmi.
“Mereka bisa jadi wasit, pelatih, bahkan pembina atlet. Sertifikatnya bukan dari kampus, tapi langsung dari cabor,” jelasnya.
Sementara itu, lulusan Pendidikan Ekonomi diharapkan mampu menjangkau sekolah-sekolah menengah, serta menjadi agen perubahan yang menciptakan lapangan kerja baru di tengah tantangan ekonomi daerah.
“Kami berharap lulusan ekonomi tidak hanya mengajar, tapi juga bisa menjadi wirausaha yang menciptakan peluang kerja bagi orang lain,” tambah Suriansyah.
Tahap kedua yudisium dijadwalkan awal Agustus, disusul wisuda ke-30 pada 22 Oktober 2025. Prosesi tersebut akan menandai kelulusan resmi seluruh mahasiswa IKIP PGRI tahun akademik 2024/2025.
“Kalau dua tahap yudisium ini selesai, kita siap gelar wisuda. Kami pastikan semua proses sesuai kalender akademik,” tutupnya.