Reporter: Nada – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Kontestasi pilkada jadi ajang pembelajaran politik bagi seluruh masyarakat. Hal itu disampaikan oleh bakal calon Wakil Walikota Samarinda dari jalur independen, Sarwono, Rabu (22/1/2020).
Menurut pasangan Zairin Zain ini, masyarakat Samarinda bukanlah masyarakat pragmatis melainkan rasional.
“Majunya sebuah daerah bukan ditentukan oleh seberapa banyak biaya politik yang mampu disiapkan oleh masing-masing kandidat dalam menarik perhatian masyarakat tiap momen Pilkada,” ungkap Sarwono saat hadir di tengah wartawan di Kedai Kopi Mawar, Jalan Mawar, Samarinda, Rabu.
Ia mengatakan, calon-calon pemimpin melakukan peran bukan hanya untuk berpotensi karena terpilih saja.
“Karena kalau jadi, 5 tahun ya selesai. Tapi peran secara moral, tugasnya adalah pembelajaran politik. Itu yang namanya investasi,” tegasnya.
Lebih lengkap dijelaskan Sarwono, investasi politik di masa pilkada tak hanya bermanfaat bagi para kontestan, tapi lebih kepada upaya peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan daerah.
“Mohon maaf ya, jika masyarakat dikasih, mereka pasti menerima. Saya tidak ingin menyalahkan masyarakat, bukan karena mereka pragmatis. Mereka menerima karena ada yang memberi,” kata Sarwono menyikapi politik uang yang tak jarang mewarnai ketika musim pemilu.
Walau demikian, Sarwono meyakini di momen Pilkada Samarinda 2020 yang akan digelar pada bulan September mendatang, yang diinginkan masyarakat adalah sebuah perubahan.
“Dari tiap masalah yang mengepung Kota Tepian hingga saat ini, hal terpenting yang mereka inginkan adalah hal terdekat yang berada disekitar mereka. Itu adalah, kenyamanan. Air tersedia, jalan bagus dan tidak banjir, layanan pendidikan dan kesehatan serta lapangan kerja juga tersedia,” pungkasnya.