Insitekaltim,Samarinda – Pagi yang penuh makna. Saat langit mendung menaungi Stadion Utama Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, ribuan jiwa berkumpul dalam kesunyian yang khidmat. Stadion yang biasanya dipenuhi sorak sorai para penonton kini menjadi saksi bisu dari upacara yang begitu sakral—pengibaran Bendera Merah Putih pada HUT Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2024). Upacara ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Awan kelabu menggantung rendah di atas stadion, seolah turut merasakan beban sejarah yang tersimpan di setiap helai kain bendera. Udara terasa sejuk, namun penuh dengan nuansa keseriusan. Para peserta upacara, mulai dari pasukan pengibar bendera hingga para tamu undangan, terdiam dalam kekhidmatan yang mendalam. Dalam suasana ini, Sri Wahyuni memimpin ribuan peserta dalam serangkaian prosesi yang menandai pentingnya peringatan kemerdekaan.
Upacara diawali dengan komando dari Kasi Intel Korem 091/ASN, Mayor Cpm Fitri Yanto yang memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan sesuai protokol. Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun yang hadir sebagai pembaca Naskah Proklamasi, menambah kesakralan momen tersebut. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ditandai dengan penekanan tombol sirene, sebuah momen yang membawa ingatan pada perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Ketika langkah tegas Pasukan Pengibar Bendera mulai bergema di lapangan, semua mata tertuju pada mereka. Dipimpin oleh Komandan Danton 1 Rai A Yonarhanud 7/ABC Kodam VI/MLW, Letda Arh Berlian Yanuar Ramadhan, mereka dengan penuh disiplin dan tanggung jawab melaksanakan tugasnya. Diva Febriani Sauran, siswi SMA Negeri 3 Tenggarong, mendapat kepercayaan sebagai pembawa baki bendera. Dengan sikap yang anggun dan penuh kebanggaan, Gregorius Attara dari SMA Negeri 1 Sendawar bertugas sebagai pembentang bendera, didampingi oleh Hamsyar Sahril dari SMA Negeri 1 Penajam Paser Utara sebagai pengerek bendera.
Langkah demi langkah, mereka mendekati tiang bendera dengan sikap penuh kehormatan. Saat kain Merah Putih mulai naik perlahan di atas tiang, setiap orang yang hadir seolah menahan napas, merasakan getaran sejarah yang mengalir dalam nadi mereka. Dalam keheningan yang menggetarkan jiwa, bendera Merah Putih mencapai puncaknya. Detik-detik itu terasa abadi, seolah waktu berhenti untuk memberi penghormatan kepada simbol negara. Tidak ada suara yang terdengar kecuali lagu Indonesia Raya yang membawa bendera berkibar megah hingga ke puncak.
Dalam penyampaiannya, Sri Wahyuni mengucapkan pesan penting terkait peran Kalimantan Timur dalam tema peringatan HUT RI ke-79, “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Menurutnya, Kalimantan Timur, yang merupakan wilayah berbatasan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), memiliki posisi strategis sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di wilayah tengah dan timur Indonesia.
“Kehadiran IKN akan menjadi pusat pertumbuhan baru. Kita sudah dapat merasakan dampaknya melalui peningkatan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Kaltim harus siap menjadi penggerak utama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan setara dengan wilayah lain,” ujar Sri Wahyuni.
Upacara pengibaran bendera pada pagi itu berjalan dengan lancar, tanpa cela, menggugah jiwa setiap orang yang menyaksikannya. Sebuah momen yang penuh dengan makna, mengingatkan kita semua bahwa kemerdekaan adalah hasil dari perjuangan panjang yang harus selalu kita hargai dan jaga dengan segenap jiwa dan raga. Setelah prosesi pengibaran bendera selesai, seluruh pejabat dan peserta upacara melanjutkan kegiatan dengan mengikuti prosesi peringatan ke-79 Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang digelar secara virtual dari Istana Garuda IKN.
Cuaca mendung yang mengiringi upacara ini justru menambah kesan haru dan rasa syukur dalam hati setiap yang hadir. Di bawah langit yang mendung, bendera Merah Putih berkibar megah, menjadi saksi bisu dari tekad dan semangat bangsa yang tidak pernah padam. Kegiatan ini menegaskan komitmen Kalimantan Timur dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih cerah, sejalan dengan tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Dengan posisi strategis yang dimilikinya, Kaltim siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan motor penggerak pembangunan di Indonesia, sekaligus menjaga semangat kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan gigih oleh para pendahulu bangsa.
“Harapan kita tahun ini dan tahun-tahun seterusnya Kaltim menjadi penggerak ekonomi di wilayah tengah dan timur Indonesia untuk bisa setara dengan wilayah Pulau Jawa,” tandas Sri Wahyuni.