Insitekaltim, Samarinda – Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) kini mulai diterapkan di lingkungan sekolah di Kota Samarinda.
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso menerangkan GPBLHS ini merupakan wujud implementasi dari Permen LHK Nomor 52 Tahun 2019 tentang GPBLHS, dimana gerakan ini tidak hanya dilakukan oleh dinas terkait, tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pihak sekolah.
“Samarinda terus bergerak untuk menjadi kota yang bersih, sehat dan rindang yang bisa membuat nyaman siapa saja. Untuk menanamkan nilai-nilai dan budaya perilaku hidup bersih sehat dengan lingkungan yang asri itu, sekolah adalah menjadi tempat yang baik untuk menanamkan budaya peduli lingkungan,” tutur Rusmadi usai kegiatan GPBLHS untuk Sekolah Adiwiyata 2023 di MAN I Samarinda, Kamis (2/3/2023).
Dikatakannya, GPBLHS merupakan indikator dasar menuju penghargaan program Adiwiyata. Untuk meraih Adiwiyata maka dipastikan GPBLHS sudah menjadi budaya di lingkungan sekolah.
“Syaratnya harus rill. Sekolah harus menunjukkan bahwa sekolah itu bersih dari sampah. Toiletnya terjaga tetap kering, wastafel, ada UKS-nya. Kantinnya juga bersih dan sehat, serta mengurangi semaksimal mungkin yang namanya kemasan-kemasan plastik, apalagi dalam bentuk sachet,” kata Rusmadi.
Lebih lanjut, ujar Rusmadi sampah merupakan persoalan yang tidak pernah habis. Untuk itu dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk mencintai kebersihan yang kemudian membudaya di lingkungan.
“Jadi kita membangun semangat bahwa urusan sampah ini bukan urusan hari ini saja tetapi urusan masa depan. Sampah aku bukan untukmu. Sampah urusanku dan tanggung jawabmu,” pungkasnya.