Insitekaltim, Samarinda – Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menghadiri kegiatan Pertemuan dan Diskusi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) Arifah Fauzi terkait Pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Kaltim di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi kepada Menteri PPPA RI Arifah atas kehadirannya berkunjung ke Kaltim. Kunjungan tersebut dinilai sebagai bentuk perhatian dan keperdulian pusat terhadap Kaltim.
“Kami mengapresiasi kunjungan Ibu Menteri Arifah, karena kunjungan ini merupakan bentuk dukungan,” buka Rudy Mas’ud.
Pada kesempatan itu, turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Hasanuddin Mas’ud.
Di hadapan Menteri Arifah, Gubernur Rudy mengungkapkan Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah yang berperan penting pada pembangunan nasional.
“Terlebih Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) tentunya berdampingan langsung dengan proses pembangunan nasional dan Kaltim terus memberikan dukungan,” katanya membuka sambutannya.
Oleh karena itu, kata Rudy, Provinsi Kaltim di era kepemimpinan Rudy-Seno akan terus berkontribusi menciptakan daerah yang lebih sejahtera. Salah satunya dengan menciptakan daerah yang aman dan nyaman bagi seluruh pihak termasuk perempuan dan anak-anak.
“Pemberdayaan perempuan dan anak-anak menjadi fondasi utama untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera,” tegasnya.
Rudy menyampaikan, salah satu langkah untuk mengurangi kekerasan yang terjadi adalah dengan memberikan pengetahuan berupa edukasi.
“Berkaitan dengan pendidikan kami telah menggratiskan pendidikan. Di tingkat provinsi kita gratiskan dari jenjang SMA sampai S3,” sebutnya.
Tidak hanya pendidikan, lanjutnya, Kaltim juga telah memberikan pelayanan kesehatan gratis. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menyejahterakan masyarakat Kaltim.
“Kesehatan juga telah kita gratiskan. Pokoknya semua Gratispol,” bangga Rudy.
Selanjutnya, Rudy menyebutkan pihaknya juga memberikan seragam sekolah gratis kepada anak-anak guna meringankan biaya pendidikan.
“Apa yang kita gratiskan tujuannya untuk meringankan, sehingga keuangan masyarakat bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” sebut Rudy.
Meski begitu, Rudy mengakui Kaltim masih memiliki berbagai persoalan yang belum terselesaikan. Di antaranya terkait masalah kekerasan yang masih marak terjadi.
“Tertanggal 31 Maret 2025, terdapat 224 kasus. Jumlah ini termasuk banyak,” sebut Rudy.
Melalui pertemuan ini, Rudy meminta arahan dan dukungan pemerintah pusat untuk menuntaskan permasalahan kekerasan di Kaltim.
“Semoga pertemuan ini membawa kebaikan dan memberikan manfaat,” tutupnya.
Rudy berharap, masyarakat ikut berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi berbagai pihak.