Insitekaltim,Samarinda – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menaruh harapan besar pada Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda dan RSUD Kanujoso Balikpapan untuk menjadi pusat rujukan kesehatan bagi pasien di Indonesia Timur.
Langkah ini sejalan dengan upaya pengembangan fasilitas dan layanan kesehatan yang terus dilakukan, termasuk penguatan dalam bidang kedokteran nuklir dan radioterapi di Kaltim.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin, RSUD AWS dan RSUD Kanujoso, keduanya sedang mengalami proses renovasi. RSUD AWS akan segera dipindahkan ke Gedung Pandurata yang baru, sementara RSUD Kanujoso sedang membangun Gedung Ibu dan Anak serta layanan jantung terpadu.
“Diharapkan ke depan, rumah sakit ini mampu menjadi pusat rujukan, tidak hanya untuk masyarakat Kalimantan Timur, tetapi juga bagi seluruh provinsi di Indonesia bagian Timur. Kami berupaya agar pelayanan kesehatan yang terbaik dapat diakses oleh semua orang,” ungkapnya, Selasa (20/2/2024).
Gedung Pandurata RSUD AWS direncanakan memiliki delapan lantai dengan luas lantai 27.517 meter persegi. Diperkirakan gedung ini dapat menampung hingga 500 pasien. Proses pemindahan ke gedung baru ini akan dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, RSUD Kanujoso tengah membangun Gedung Ibu dan Anak serta layanan jantung terpadu. Pembangunan gedung ibu dan anak telah mencapai 50 persen, sementara layanan jantung terpadu masih dalam tahap awal.
Upaya pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur dan mengantisipasi persaingan dengan rumah sakit internasional di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami perlu mempersiapkan diri menghadapi kompetisi dengan rumah sakit internasional di IKN. Kita ingin mencegah agar pasien dari Kalimantan Timur tidak perlu lagi berobat ke luar negeri, melainkan dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas di rumah sakit kita sendiri,” jelas Jaya.