Insitekaltim, Bontang – Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bontang Munawwar, mengungkapkan perasaan selama memimpin dua bulan terakhir. Ia menyoroti program bimbingan teknis (bimtek) yang dinilai terlalu masif dan memakan anggaran besar, hingga mencapai angka yang fantastis.
Munawwar mengaku terkejut dengan besarnya alokasi dana yang disebut mencapai Rp162 miliar. Meski belum mengetahui angka pasti, ia menilai fokus yang berlebihan pada satu program seperti ini kurang tepat, terutama ketika masih ada banyak kebutuhan pembangunan yang mendesak.
Menurut Munawwar, dana sebesar itu seharusnya bisa dialokasikan untuk program-program prioritas, seperti penurunan angka stunting, pengentasan kemiskinan, peningkatan infrastruktur, dan penguatan jaringan layanan publik.
“Saya berharap ke depan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia tetap berjalan, tapi jangan sampai terlalu besar hanya untuk satu jenis kegiatan. Kita perlu lebih bijak mengelola anggaran,” ujar Munawwar, Jumat (22/11/2024).
Ia juga menjelaskan langkah-langkah yang diambilnya untuk mengatur pelaksanaan program tersebut agar tidak mengganggu aktivitas pelayanan di masyarakat. Salah satunya dengan membatasi jumlah peserta dalam satu waktu, sehingga aktivitas pemerintahan tetap berjalan.
Munawwar membandingkan pengelolaan program bimtek di Bontang dengan yang dilakukan di tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Menurutnya, pemerintah provinsi lebih bijaksana dalam menjalankan program serupa tanpa harus membebani anggaran secara besar-besaran.
“Contohnya, kegiatan bimtek di tingkat kelurahan tentang potensi bencana sebenarnya bisa dikoordinasikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hal seperti ini perlu menjadi refleksi bagi kita untuk lebih efisien dalam menggunakan anggaran,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya asas manfaat dalam setiap alokasi dana pemerintah. Munawwar menyebut penggunaan anggaran yang tidak proporsional sebagai pemborosan yang perlu diperbaiki.
“Ini uang rakyat. Harusnya digunakan untuk hal-hal yang benar-benar penting dan bermanfaat luas,” tuturnya.
Munawwar berharap Pemerintah Kota Bontang ke depan dapat lebih bijak dalam mengelola anggaran. Ia juga mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pengembangan kapasitas sumber daya manusia dengan kebutuhan prioritas lainnya.
“Kita perlu menata ulang prioritas, sehingga tidak ada kesan pemborosan dan anggaran bisa lebih tepat sasaran,” tutup Munawwar.