
Reporter: Astuti – Editor Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Masyarakat Bengalon Rantau Pulung Kutai Timur (Kutim) rupanya telah lama mengeluhkan persoalan pendidikan khususnya pembelajaran secara daring.
Hal itu baru diketahui saat Anggota DPRD Kutim Novel Tyty Paembonan menggelar reses di daerah itu, beberapa waktu lalu.
Politisi Partai Gerindra mengatakan, hasil reses dari tiga kecamatan yang didatangi, masyarakat banyak mengeluhkan sistem pendidikan di tengah pandemi ini.
“Masyarakat tempat saya melakukan reses menyatakan keberatan dengan peraturan pemerintah yang memberlakukan siswa belajar daring sebab warga mengeluarkan biaya pulsa lagi untuk mengikuti pembelajaran,” ucapnya ditemui wartawan Insitekaltim.com Jumat, (5/3/2021) di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim area Bukit Pelangi.
Ia menilai, pemerintah ke depan perlu memberikan stimulan khusus untuk membantu permasalahan mereka. Misalnya kuota gratis yang sebelumnya sudah dilakukan.
“Program itu perlu diperpanjang untuk para siswa yang mengikuti sistem pembelajaran secara jarak jauh,” ucapnya.
Hal ini, lanjut Novel juga akan dituangkan dalam pokok pikiran bersamaan dengan aspirasi infrastruktur, kesehatan, dan pertanian, yang diterimanya selama masa reses.
“Memang benar sarana harus baik tapi saya lebih fokus ke dunia pendidikan karena itu modal utama manusia, setelah itu mengikuti masalah kesehatan, infrastruktur, pertanian dan lain-lain,” tandasnya.